Flicker Images

BREAKING NEWS

Memuat...

Thursday, January 28, 2016

Unknown

Kades Lengkong Dituding Tilep Uang Kas Desa Ratusan Juta

PENJUALAN  TANAH  BUAT PABRIK SYARAT  PERMAINAN

Nganjuk – KP Masyarakat di Desa Lengkong  Kecamatan Lengkong, resah. Sebab  PADes (Pendapatan Asli Desa) dari beberapa sektor tidak seratus persen dimasukkan ke kas Desa. Jumlahnya mencapai ratusan juta.Sejumlah perangkat Desa dan masyarakat  menuding uang ratusan juta itu ditilep (digelapkan) oleh Kades Lengkong Tri Udin.
Tudingan sejumlah warga dan perangkat Desa itu dikuatkan dengan sejumlah bukti soal pamasukan keuangan Desa yang tidak maksimal yang bersumber dari beberapa sektor. Di antaranya, dari sektor penjualan  Tanah Kas Desa ( TKD )Aksi ini dipicu praktek spekulan dari Tri udin(kades,red) yang dirasa kurang terbuka dalam penjualan khas Dusun  Lempoh yang berhasil melepas tanah yang disitu ada khas Desa 160 ru itupun hasil yang ditaruh khas tidak sesuai yang di anggarkan 2,5% bahkan dari penjualan tanah yang seyogyanya dapat global dari penjualan tanah di Dusun Lempoh dan Lengkong timur yang dibuat pabrik Lampu senilai  245juta itu hanya masuk 45 juta
“Ini jelas ada permainan sehingga warga Desa Lengkong merasa dibodohi dan ada indikasi aroma busuk yang dilakukan Tri udin(kades,red) tak tahu kalau hasil penjualan tanah itu masuk kantong pribadinya. Makanya warga Desa Lengkong sepakat masalah ini harus diangakat ke ranahhukum dan jelas-jelas ada unsur kesengajaan,” teriak warga yang gak mau dikorankan waktu ditemui dirumahnya oleh wartawan Koran Pagi pukul 10.00 Wib ,Kamis (28/01/16).

Saat ini warga dan Aparatur Desa mendesak kepada Kades Lengkong Tri udin  bertanggungjawab atas penggunaan Dana Kas Desa ratusan juta itu. Bahkan, mereka mengancam akan melaporkan Kades ke Kejaksaan Negeri  Nganjuk.
"Pokoknya gak karu-karuan Kades Lengkong. Dia telah menggelapkan uang ratusan juta yang seharusnya dimasukkan ke kas Desa," kata salah satu perangkat Desa Lengkong yang mewanti-wanti agar namanya tidak dipublikasikan,Kamis (28/1).

Menurut sumber tersebut, ada beberapa sumber pendapatan Desa yang tidak dimasukkan seratus persen oleh Kades ke kas Desa. Sumber itu di antaranya, penjualan  TKD berupa tanah bengkok 160 ru dan penjualan tanah titi soroh atau lelang 2,3 H dari hasil penjualan itu Tri udin merekayasa anggaran yang seyogyanya ditahun 2015 dimasukan ke 2016 dan ini jelas-jelas Tri udin memang sengaja memperkaya diri,’terangnya

Ditambahkan perangkat Desa tersebut, Kades Lengkong  kerap melakukan kebijakan dengan menggunakan dana kas Desa yang sebelumnya tidak pernah dirapatkan dengan perangkat dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD).
Hal ini diperkuat pengakuan anggota BPD sugiono waktu diwawancarai wartawan Koran Pagi dirumahnya di Dusun Lempoh membenarkan Kades Lengkong tidak kooperatif dalam menjalankan tugasnya selaku Kades tidak terbuka dalam hal penjualan tanah kas Desa di Dusun Lempoh,hal ini terbukti waktu berita acara kita diundang untuk menandatangani perjanjian yang mana perjanjian itu kita belum tau isi dan buat apa,kita juga gak mau gegabah mas wong lurahnya tidak transparan masalah penjualan Tanah Kas Desa,”ancapnya
Ditempat terpisah wartawan Koran Pagi konfirmasi bendahara Desa Lengkong Purnomo juga selaku Pamong Desa menjabat jogoboyo mengatakan tidak tau menahu soal itu,dan anehnya waktu disinggung tentang penjualan tanah buat perusahaan Dia menampik,itu urusanya pak Kades mas,saya hanya menjalankan tugas selaku Bendahara,kalau mas gak percaya dana kas Desa masih tersimpan dibrangkas senilai 100 juta.,’pungkasnya dengan nada tergopoh-gopoh

Ketua LSM MAPAK(Masyarakat anti korupsi Nganjuk) mengaku akan mengawal terus kasus dugaan penggelapan dana kas Desa di Desa Lengkong yang begitu fantastis. Karena itu, MAPAK siap mengawal kasus tersebut. Bahkan, pihaknya siap mendampingi dan mengawal warga atau perangkat Desa Lengkong  yang akan melaporkan kasus tersebut, baik ke Kejaksaan Negeri Nganjuk maupun Polres Nganjuk.

Langkah itu tambah pria yang akrab disapa Pri, dilakukan selain untuk menegakkan hukum, juga untuk memberikan efek jera kepada para kepala Desa agar tidak melakukan tindakan serupa."Kasus itu tidak ubahnya seperti gunung es. Kalau ada yang terbongkar tidak menutup kemungkinan akan muncul kasus sama di Desa lain," kata Supriono.

Sementara Kades Lengkong  membantah tudingan kalau dirinya sejak menjabat sebagai Kades  telah menggelapkan uang kas Desa mencapai ratusan juta rupiah. "Tidak benar tudingan itu," kata Tri udin,Kamis(28/1).

Tri udin  mengakui, kerap menggunakan uang dari hasil Pendapatan Asli Desa (PADes) untuk kepentingan Desa tanpa sebelumnya dimasukkan terlebih dulu ke kas Desa melalui bendahara Desa.
"Saya menggunakan uang itu memang sebelumnya tidak rapat terlebih dahulu dengan semua perangkat, terutama BPD.Saya cukup koordinasi aja," aku Tri udin yang akrab disapa cah angon.
Dia mengakui tidak bisa lakukan rapat dengan semua perangkat, terutama dengan BPD, karena kondisi perangkat di Desa Lengkong  berseberangan dengan dirinya. Bahkan, beberapa Kepala Dusun (KASUN) juga tidak loyal dengan dirinya.
"Kalau perangkat sudah tidak sejalan, masak saya diam saja melihat kondisi Desa Lengkong  seperti itu. Nanti kan gak maju-maju," tuturnya.



Untuk itu,Tri udin  meminta, kalau dirinya ada salah dalam memimpin roda Pemerintahan Desa Lengkong  agar diingatkan. Jangan kemudian diserang, apalagi mau dijatuhkan ditengah jalan.
"Saya memang mengakui salah, karena membuat kebijakan tanpa melalui rapat.Kalau salah tolong diingatkan.Kalau saya salah secara menagemen dihukum (disanksi) tidak apa-apa” lanjutnya.
Ditempat terpisah Camat Lengkong Drs Darminto disela-sela dikantornya berinteraksi dengan wartawan Koran Pagi  menyatakan, akan mengakomodir permintaan warga. Dia mengaku bahwa Kades Lengkong memang kerap dapat sorotan,dan gak kurang-kurang saya ingatkan,meskipun saya tahu tapi saya pura-pura gak tau karena resiko ditanggung penumpang,’tandasnya .
Hal senada disampaikan Kajari Nganjuk lewat Kasi Pidum Koko Erwanto SH.
“Kami terus melakukan penyidikan atas dugaan tindak pidana penggelapan tersebut yang diindikasikan merugikan negara mencapai ratusan juta”.ungkapnyaKamis (28/01).

Pihaknya menegaskan selalu menindaklanjuti setiap ada laporan atau menemukan dugaan adanya penyimpangan dari mulai penyelidikan, penyidikan, hingga penuntutan.BERSAMBUNG… (Red.tim)
Read More
Unknown

KODIM 0810 BERSAMA PERHUTANI KABUPATEN MELAKSANAKAN PENANAMAN POHON KAYU PUTIH DI HUTAN MALANGBONG BKPH BAGOR NGANJUK


Nganjuk - KP
Penanaman 1500 batang pohon kayu putih yang dilaksanakan oleh Kodim 0810 beserta Perhutani  dengan lahan seluas 0.5 Ha di Petak 40 KPH Malangbong BKPH Bagor Dusun Manyung Desa Bagor Kulon Kecamatan Bagor Kabupaten Nganjuk pada kamis pagi (28/1).

Diantaranya yang hadir adalah Letkol Inf Akatoto ( Dandim 0810 ), Bapak Yono Cahyono, S.Hut ( Adm. Perhutani Nganjuk ), Bpk.Yudhi Gunarko, MM ( Plt. Kadishut Nganjuk ), Muspika Bagor, Asper, Jajaran KPH, LMDH, Kades Bagor Kulon, Kades Wilangan, Kades Ngumpul, Kades Mancon, Tomas dan sekitar 225 peserta yang menghadiri kegiatan tersebut.

Dalam sambutannya, Adm Perhutani Nganjuk Yono Cahyono, S.Hut mengatakan “bahwa hutan adalah milik Negara sedangkan perhutani hanya diberi tugas untuk mengelola serta perhutani akan menyediakan lahan seluas 26.000 Ha untuk dikelola masyarakat sebagai kontribusi Perhutani kepada masyarakat dan juga menjadi tanggung jawab kita bersama untuk menjaga kelestarian hutan. Kenapa Perhutani memilih tanaman kayu putih untuk ditanam karena kayu putih sangat banyak gunanya juga mahal di pasar intrnasional,” ungkapnya.

Dandim 0810 Nganjuk, Letkol Inf Akatoto juga menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi - tingginya kepada Bapak Adm yag secara konsisten berpartisipasi secara aktif melaksanakan program penghijauan dan juga upaya-upaya penyelamatan lingkungan, rehabilitasi hutan dan lahan melalui penghijauan sudah tidak bisa dtunda-tunda lagi. Isu terkini yang menjadi perhatian dunia yaitu pemanasan global yang mana dampak yang paling jelas adalah semakin panjangnya musim panas, untuk itu perlu komitmen seluruh komponen bangsa untuk bersama-sama mengatasinya,” jelasnya.(Wah/Jar)
Read More
Unknown

Karaoke Bodong Semakin Liar,Satpol PP Buta


Ngawi,KP-Semakin banyaknya cafe karaoke yang disinyalir ilegal beroperasi kembali,dibeberapa wilayah daerah terlihat tak memperdulikan Peraturan Daerah yang berlaku.Bahkan seakan-akan terlihat Penegak Perda sendiri hingga kini buta akan aktifitas tempat hiburan yang sebelumnya pernah ditertibkan.
Satpol PP yang sebelumnya tampak dengan getol merazia tempat hiburan jenis karaoke,kini tak terlihat kembali melakukan kinerjanya dalam menertibkan aturan yang berlaku.Beberapa tempat Karaoke yang kini kebanyakan menyusup dengan modis cafe makan dan minuman justru dengan tenangnya aktifitas berlangsung setiap harinya,bahkan tak jarang pula yang disertai dengan penyediaan Pemandu Lagu ( PL) yang hanya bisa dijumpai ketika dihubungi oleh pihak management cafe karaoke tersebut.
Seperti apa yang dijumpai oleh koran ini dengan penelusurannya di beberapa daerah yang ada seperti Kecamatan Ngrambe,Kecamatan Jogorogo,Kecamatan Kedunggalar beberapa tempat karaoke yang disinyalir tanpa ijin tersebut ramai setiap harinya dalam aktifitas.Padahal kalau mengacu pada perijinan yang ada sesuai apa yang dijelaskan oleh Yusuf Rosyadi selaku Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPMPPT) Ngawi menjelaskan bahwa pihaknya selama ini baru menurunkan ijin legal hanya empat tempat Karaoke di Ngawi.
“Untuk ijin kita baru memberikan kepada empat tempat hiburan jenis karaoke,itupun jenisnya karaoke keluarga.Jadi sesuai verivikasi kita dilapangan tempat tersebut tidak ada praktek karaoke yang menyediakan PL.” Katanya saat ditemui di ruang kerjanya(28/1).

Terlepas dari hal itu masih tambahnya,bila saat ini masih ada tempat karaoke yang beroperasi serta menyediakan PL itu bukan kewenangan pihaknya,melainkan penegak perda yang seharusnya aktif untuk menertibkannya.Sebab memang hal itu dirasa sangat keluar dari aturan Pemerintah Daerah yang ada saat ini. (Drg)
Read More
Unknown

Jembatan Baru Watualang Ditarget Tahun Ini Selesai


Ngawi,KP- Tak tanggung-tangung kembali, pembangunan proyek jembatan Watualang yang sebelumnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ngawi mengucurkan anggaran sebesar Rp 6 miliar dalam APBD Ngawi tahun 2015. Sedangkan dalam APBD tahun 2016,proyek jembatan yang menghubungkan Kecamatan Ngawi dengan Kecamatan Pitu di atas aliran sungai bengawan solo ini ,mengalokasikan anggaran sebesar Rp 25 miliar. Dari total anggaran sebesar Rp 6 miliar pada tahap pengerjaan pertama tersebut, proyek jembatan yang berada di Desa Watualang Ngawi selesai di tahun 2015.
Untuk tahap kedua ini, Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Cipta Karya dan Kebersihan (PUBMCK) Ngawi telah dialokasikan dari uang rakyat melalui APBD Ngawi tahun 2016 untuk menyelesaikan proyek yang di gadang-gadang mampu meningkatkan perekonomian bagi masyarakat yang berada di utara sungai sebesar Rp 25 miliar tersebut. Sesuai rencana, proyek jembatan Watualang akan dilelang pada bulan Februari dan mulai di kerjakan pada bulan April mendatang.Sedangkan untuk akses jalan pada jembatan Watualang, baru di anggarkan pada tahun 2017 mendatang.
“Jembatan Watualang diharapkan mampu membuka akses ekonomi bagi masyarakat di utara sungai. Sesuai dengan perubahan tata ruang kota yang nanti berhubungan dengan industri. Pada tahun 2016, jembatan sudah jadi dengan anggaran sebesar Rp 25 miliar," jelas Sudarno selaku Kabid Jalan dan Jembatan Dinas PUBMCK Ngawi.

Selain jembatan Watualang, Pemkab Ngawi juga akan kembali membangun jembatan antar kecamatan yang menghubungkan Kecamatan Mantingan dengan Kecamatan Karanganyar. Pada APBD Ngawi tahun 2016 telah dianggarkan sebesar Rp 6 miliar untuk membangun tahap pertama dari proyek jembatan yang berada di Desa Sriwedari Kecamatan Karanganyar tersebut. (Drg)
Read More
Unknown

Diduga…Rekayasan Dukumen Desa Untuk Laporkan Kades, Kades Ancam Lapor Balik



Kediri.KP.
Issu-issu miring yang ditujukan kepada Irwan Widayat, Kades Plosokidul Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri, terus mengalir. Mulai dari perkara lelang tanah kas desa atau tanah bengkok hingga  yang baru-baru ini perkara pemalsuan identitas dirinya dan pemalsuan surat keterangan domisili atau borokerja.
Tuduhan - tuduhan yang dilontarkan pada dirinya, dibantah semua oleh Irwan,  karena dirinya tidak pernah merasa melakukan hal-hal tersebut diatas. “Semua tudahan yang diarahkan pada diri saya oleh mereka (Irawan enggan menyebutkan orang yang memfitnah dirinya)  semua itu tidak benar. Apalagi soal pemalsuan identitas saya sendiri” ungkap Irwan dengan serius. Yang  saat itu bersama dengan beberapa ketua RT. (28/1)
Masih lanjut Irwan, seseorang yang  memalsukan identitas dirinya sendiri apalagi seorang kepala desa sangatlah tidak mungkin.  “Jadi itu hanya rekayasa mereka untuk menjatuhkan saya. Termasuk surat keterangan boro, itu rekayasa mereka. Karena nomer register tersebut tidak ada dalam arsip desa.” jelasnya.
Kemudian Irwan menambahkan, selain itu juga, format kalimat dan tata bahasanya tidak sama dengan format surat desa yang semestinya. “Disamping itu juga, logo Pemkab Kediri, yang asli agak besar, sementara yang digunakan sebagai laporan logo Pemkab Kediri agak kecil. Jelas semua alat bukti tersebut rekayasa dan tidak benar, anda bisa lihat sendiri” Imbuhnya dengan tegas, sambil menunjukkan bentuk format surat desa.
Bila tuduhan tersebut tidak terbukti, apa yang anda lakukan ? Dengan tegas Irwan akan melaporkan balik. “Bila pelaporan tersebut tidak benar dan tidak terbukti, saya akan melaporkan balik. Meskipun sampai saat ini saya belum dimintai keterangan oleh pihak Polsek” ujarnya dengan tegas.

Sekedar diketahui, berdasarkan surat keterangan nomor 3 / 1 / 2016 / Polsek, yang dikeluarkan oleh pihak Polsek Plosoklaten, diterangkan, pada hari Kamis, 23 Januari 20016, MJ  telah melaporkan Irwan Widayat dengan tuduhan pemalsuan identitas diri dan surat keterangan domisili (boro).
Read More
Unknown

AWAS, Ngawi Darurat HIV


Ngawi- Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi, Jawa Timur mencatat jumlah kasus HIV/AIDS di wilayah setempat terus meningkat sejak awal 2002 hingga akhir November 2015 telah mencapai 283 orang. "Dari jumlah 283 penderita tersebut, sebanyak 134 orang di antaranya telah meninggal dunia," kata Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit Menular, Dinas Kesehatan Ngawi, Jaswadi, kepada wartawan koran pagi, Kamis. ( 28/1 ).
Menurutnya bahwa sebanyak 283 kasus HIV/AIDS tersebut tersebar di 19 kecamatan yang ada di Ngawi. Namun, paling banyak diketahui terjadi di Kecamatan Paron, kendal, dan kedunggalar. Pihaknya mencatat, temuan baru kasus HIV/Aids di Ngawi cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Seperti pada tahun 2014, temuan baru kasus HIV/AIDS melonjak dua kali lipat jika dibandingkan dengan tahun 2013. Yakni dari 32 penderita di tahun 2013 menjadi 63 orang dengan HIV/AIDS di tahun 2014.
Bahkan, dimungkinkan jumlah kasus yang ada lebih besar dari yang tercatat oleh dinas kesehatan setempat. Hal itu karena para perisiko enggan memeriksakan dirinya secara sukarela ke klinik Voluntary Counseling Test (VCT) yang telah disediakan, seperti di RSUD Ngawi dan Pukesmas Kabupaten Ngawi, di dirikan tahun 2014. Sebagai rumah sakit rujukan dalam menangani penderita HIV dan tes bagi yang terindikasi infeksi virus tersebut. ‘’ Kita dari dinkes telah mendirikan klinik VCT untuk test penyakit dan antisipasi penularan sedini mungkin,’’ ujarnya.
Adapun, penyebaran virus HIV/AIDS terbanyak tercatat karena ditularkan melalui hubungan seks bebas. Bahkan, terkadang para istri atau suami tidak mengetahui jika telah terserang virus HIV/AIDS dari pasangannya yang sebelumnya melakukan seks bebas dengan WPS atau orang terjangkit HIV lainnya. Sisanya, ditularkan melalui penggunaan narkoba dengan jarum suntik, perilaku kaum gay, dan wanita pekerja seks (WPS). "Upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/Aids terus dilakukan. Di antaranya dinkes dan lembaga terkait lainnya terus melakukan pendampingan dan sosialisasi tentang bahayanya penyakit HIV/AIDS," tuturnya.
Sosialisasi diberikan kepada masyarakat, baik umum maupun para perisiko tinggi, serta para penderita atau orang dengan HIV/AIDS (ODHA) bersama keluarganya. Pihaknya mengakui saat ini masih banyak pandangan buruk dari masyarakat terhadap ODHA. Hal inilah yang menimbulkan kondisi ODHA makin memburuk karena tidak mendapat penanganan yang baik. Untuk itu, dinkes bekerja sama denga lembaga terkait terus memberikan pendampingan dan edukasi kepada masyarakat bahwa ODHA tidak perlu dikucilkan. ‘’ Dengan memberikan penyuluhan kepada masyarakat terkait penyakit ini, di harapkan mereka tidak menjauhi penderita HIV bahkan bila perlu di rangkul dengan memberi dukungan agar tetap semangat menjalankan hidupnya,’’ jelasnya.
Yang lebih penting adalah imbauan kepada warga Ngawi yang telah berkeluarga untuk memiliki kesadaran tinggi dalam menjaga hidup sehatnya, khususnya setia kepada pasangannya. Dengan tidak melakukan hubungan seks bebas, diharapkan jumlah penderita HIV/AIDS di wilayah setempat bisa ditekan di tahun-tahun mendatang. ‘’ Bagi yang sudah berkeluarga untuk tidak sembarangan menyalurkan hasrat agar tidak terkena penyakit yang bisa merugikan semuanya termasuk keluarganya sendiri,’’ pungkasnya. (Dnt/Drg)
Read More
Unknown

CABULI PELAJAR SMA,PENGANGGURAN DI COCOK POLISI


Magetan,KP
Seorang siswi SMA sebut saja bunga (nama samaran (17) telah mengalami tindakan pencabulan oleh pemuda pengangguran asal warga desa Karangrejo, Kecamatan Kawedanan. Mengetahui hal itu kedua orang tua korban langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polres Magetan. Kasus pencabulan diketahui setelah korban yang masih duduk dibangku kelas 12 di salah satu SMA di Magetan ini mengadu keorang tuanya.Rabu,(27/1)
Manurut data pihak kepolisian keduanya tinggal satu kampung, namun mereka tidak saling kenal.Perkenalan mereka berawal dari dunia maya yaitu melalui jejaring sosial facebook.Awalnya hanya lempar sms dan telepon.
Berjalannya waktu kedua berjanjian untuk bertemu, Paimun (nama samaran (19) pertama mengajak bunga ketemuan di depan pabrik gula Rejosari, kecamatan Kawedanan.
Kasubag Humas Polres Magetan AKP Suwadi menjelaskan, berjalannya waktu akhirnya kedua pada tanggal 18 desember 2015 lalu mereka janjian untuk bertemu di sebuah warnet dikawasan kecamatan Takeran.”Sesuai pengakuan tersangka di dalam warnet pelaku meraba payudara, dan menciumi korban didalam bilik warnet,”katanya.
“Tak lama kemudian keduanya pergi kesebuah rumah di desa Karangrejo, Kecamatan Kawadenan. didalam rumah tersebutlah mereka melakukan perbuatan seperti layaknya suami – istri,”paparnya
Lanjut Suwadi, kasus pencabulan ini diketahui pada tanggal 14 Januari 2016, saat itu kedua orang tua korban merasa curiga dengan prilaku anak perempuannya yang belakangan sifatnya mulai berubah.
Kecurigaan tersebut terbukti setelah kedua orang tuanya mendesak karena pulang sekolah sering terlambat.Alasan tersangka nekad melakukan adegan suami –istri terhadap gadis dibawah umur, karena didasari suka-sama suka,”ungkapnya.
Sementara itu akibat perbuatannya tersangka mencabuli anak dibawah umur, tersangka terancam hukuman minimal 5 tahun penjara dan maksimal 15 tahun penjar.
Read More
Unknown

SANDYAKALANING KI AGENG PURBOYO: BABAT TANAH MADIUN


Oleh: Ki Lawu Maospati
MEMBURU IKAN BERTELINGA DI RAWA PENING
Melihat tingkah anak mudah yang tengah di landa kasmaran,ki Joko Supo,Ki Murda dan Ki Bagus Sentanu pura-pura tak melihat tingkah laku junjungannya,bercanda dengan Ni Mas Roro Inten kekasihnya seolah mereka asik sendiri dengan kuda-kudanya.Dalam hati mereka bertiga ,mereka juga ikut berbahagia melihat Pangeran Timur bahagia.
Pangeran Timur akhirnya sadar kalao tingkah lakunya bersama Ni Mas Roro Inten di perhatikan oleh Ki Joko Supo dan yang lainnya.Dengan tersipu malu Pangeran Timur mendekati pengikutnya.
“Maaf paman-paman Bayu Tantra belum aku lepas pelananya dari tadi”kata Pangeran Timur kepada ketiga pengikutnya
“Biar hamba lepas pelananya “kata Bagus Sentanu seraya melepas taliikat kekang kuda dan mengangkat pelananya yang terbuat dari kulit pilihan yang di kerjakan oleh tukang istana yang pandai sehingga pelana Bayu Tantra terasa ringan dan tidak berat
“Raden apakah Bayu Tantra bias saya mandikan sekarang?”,Tanya Bagus Sentanu sambil membawa Bayu Tantra ke pinggir telaga yang dangkal danjernih sehinggatanah cadas tempatnyaberdiri kelihatan dangkal.
Ki Bagus,Ki Joko Supo dan Ki Murda sibuk dengan pekerjaannya masing-masing.Mereka memandikan kuda tunggangan Pangeran Timur dan Roro Inten.Setelah Bayu Tantra dan kuda Ni Mas Roro Inten di mandikan dan disikat dengan sikat yang terbuat dari kayu yang di tanam ijuk yang kuat ,ganti kuda mereka yang di mandikan.
“Paman selama Bayu Tantra di mandikan aku akan mandi di sebalah timur agar badanku segar dan pulih tenagaku,aku akan mencari ikan dulu”kata Pangeran Timur sambil menunjuk tempat dia mandi dan mencari ikan.
“Silahkan Raden.Hati-hati karena tempat itu kelihatannya dalam”kata Ki Murda dan yang lain menjawab pertanyaan Pangeran Timur,khawatir akan keselamatan Pangeran Timur
“Terima kasih paman.Jangan khawatir,aku kan ahlinya renang”jawab Pangeran Timur sambil meninggalkan Ki Murda dan Bagus Sentanu yang memandikan kudanya
Pangeran Timur berjalan mendekati tempat Roro Inten yang sedari tadi duduk dan meluruskan kakinya di atas rumput,sambil tangannya mencabut-cabut rumput di sekelilingnya duduk.Begitu melihat Pangeran Timur dating,Ni Mas Roro Inten tersenyum manja sambil melemparkan pelan ranting kecil kea rah tepian telaga,sehingga air yang semula tenang berkecepak.
“Ni Mas Roro Inten,Ni Mas di sini dulu ya,Kangmas mau mandi dulu dan mencari ikan loh(ikan yang hidup di air tawar:bahasa jawa)untuk Bapa Guru.Bapa Guru paling suka lauk ikan loh.Apa lagi ikan tadi di bakar dan di bumbui bersama sambal terasi,jeruk nipis dan kemangi”kata Pangeran Timur kapada Ni Mas Roro Inten
“Silahkan Kangmas mencari ikan untuk Bapa Guru,aku akan mencari kemangi dan cabai di sekitar sini”kata Ni Mas Roro Inten seraya beranjak dari tempatnya duduk.
Pangeran Timur pergi ke tempat yang agak dangkal dan banyak lumpur-lumpur di pinggir telaga,karena di situ banyak terdapat liang-liang ikan loh bersembunyi.Dengan menyingsingkan lengan bajunya Pangeran Timur masuk ke dalam air telaga yang dingin dan sejuk.Tak berapa lama tangan Pangeran Timur menangkap seekor lele sebesar ibu jari kaki.Oleh Pangeran Timur insang lele tadi di masukka sepotong ranting sampai ke mulut sehingga lel tadi tidak lepas.
Tidak memakan waktu yang lama Pangeran Timur telah mendapatkan tiga puluh lebih ikan lele,ikan pelus(ikan seperti belut tapi bertelinga tak bersisik dan licin).Di rasa sudah cukup mencari ikan untuk Gurunya,Pangeran Timur mandi sambil membersihkan tubuhnya di balik betu besar.
BERSAMBUNG……………………….
Read More

Wednesday, January 27, 2016

Unknown

Ribuan Warga Miskin Hidup Dalam Kegelapan


Ngawi,KP- Sebanyak 4.800 kepala keluarga(KK) warga Kabupaten Ngawi, Jawa Timur,
belum dapat memasang sambungan listrik PLN sendiri. Hal itu karena belum adanya jaringan dari PLN dan ketidakmampuan warga menanggung biaya pemasangan listrik baru.Warga yang belum ada jaringan terdapat di daerah tepian hutan, seperti di Kecamatan Kasreman dan Kecamatan Karanganyar.

"Dari 4.800 KK yang belum memiliki listrik mandiri tersebut, sebanyak 10 persennya karena tidak adanya jaringan, sedangkan sisanya karena tidak mampu menanggung biaya pemasangan listrik baru," kata Ketua Yayasan Terang Untuk Bangsa, Iwan Susanto, saat mendampingi tim Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur melakukan verifikasi bantuan hibah listrik gratis di Ngawi, Selasa (26/1),seperti dilansir Antara.Iwan mengatakan, ribuan KK yang belum memiliki listrik itu tersebar di beberapa Kecamatan Ngawi, Jawa Timur. Dia pun berharap agar hal ini menjadi perhatian buat Pemerintah.

"Berdasarkan survei kami bersama Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur, jumlah rumah tangga miskin di Kabupaten Ngawi yang belum memakai KWH PLN secara mandiri mencapai 4.800 KK yang tersebar di semua kecamatan," ujarnya.
Agar dapat menikmati listrik, ribuan rumah tangga miskin tersebut memasang sambungan ke tetangga ataupun kerabatnya yang tentu saja hal itu sangat berbahaya dan melanggar aturan. Untuk itu, Iwan melalui Yayasan Terang Untuk Bangsa yang digagasnya, aktif memberikan bantuan pemasangan listrik gratis kepada warga miskin yang sangat membutuhkan. Data Yayasan Terang Untuk Bangsa mencatat,pada triwulan pertama tahun 2016, sebanyak 117 KK di Kabupaten Ngawi akan menerima bantuan hibah pemasangan listrik gratis dari Kementerian ESDM yang disalurkan melalui
yayasan tersebut. Sebanyak 117 KK terdapat di enam desa di Kecamatan Kwadungan.

Kepala Seksi Pengawasan, Bidang Energi dan Kelistrikan, Dinas Energi dan Sumber Daya
Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Timur Wahyudi Joko mengatakan, selama tahun 2016 terdapat empat kabupaten yang mendapat bantuan hibah pemasangan listrik gratis dari Kementerian ESDM yang disalurkan melalui Yayasan Terang Untuk Bangsa.

"Ke empat kabupaten tersebut adalah, Madiun,Pacitan, Ngawi, dan Blitar. Jumlah warga yang menerima bantuan tersebut sekitar 500 KK,"ungkap Wahyudi di sela pelaksanaan verifikasi.
Bantuan itu rencananya dilaksanakan pada bulan Februari dengan masing-masing KK
mendapat pemasangan daya listrik sebesar 450 Watt.
"Bulan depan akan dipasang oleh Yayasan Terang Untuk Bangsa yang bekerja sama
dengan Kementerian ESDM. Karena itulah, kami turun ke daerah untuk melakukan verifikasi lapangan sesuai pengajuan dan survei yang telah dilakukan sebelumnya," tambah Wahyudi.


Pihaknya berharap, bantuan listrik gratis yang diberikan pemerintah tersebut dapat bermanfaat dan warga diimbau hemat dalam
menggunakannya. " Warga harus berhemat agar nantinya tidak membebani,"
pungkasnya. (Dnt/Drg)
Read More
Unknown

Pemkab Bakal Gelontor Ratusan Milliar Untuk Jalan


Ngawi,KP- Pada tahun di 2016 ini tampaknya Pemerintah Kabupaten Ngawi kembali akan berkonsentrasi di sektor pertumbuhan ekonomi masyarakat. Berbagai bidang yang menjadi leading sektor terciptanya pertumbuhan ekonomi mulai ditingkatkan, baik di sektor anggaran maupun pelaksanaan.
Bidang jalan dan jembatan salah satunya, bidang yang berada di Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Cipta Karya dan Kebersihan (PUBMCK) Kabupaten Ngawi di tahun 2016 ini sudah mulai digelontor anggaran yang melimpah, baik dari anggaran pusat maupun yang bersumber dari anggaran daerah.
Anggaran senilai 250 miliar rupiah kini masuk dalam saku PUBMCK, namun anggaran tersebut masih di peruntukan untuk 7 bidang di tambah satu tata usaha yang berada di bawah PUBMCK Ngawi. Dari anggaran senilai ratuasan miliar salah satunya untuk proyek jalan.
Khusus untuk jalan, di tahun ini mengalami kenaikan anggaran yang signifikan, baik Anggaran yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) maupun dari Bantuan Keuangan Provinsi (BK PROV).
Dari APBN yang tahun kemarin mendapat 10 M, di tahun ini Pemkab Ngawi mendapat suntikan 74 M. Selain anggaran yang bersumber dari DAK, untuk jalan masih di gelontor anggaran dari DAK IPD sebesar 35 miliar rupiah dan di tambah anggaran dari BK PROF senilai 10 miliar.
Dari total anggaran yang bersumber dari APBN yang jumlahnya mencapai 110 miliar rupiah tersebut, Pemkab Ngawi kini semakin percaya diri dalam menuntaskan proyek perbaikan jalan di tahun 2016 ini. Untuk tahun ini PUBMCK tidak Cuma menyentuh jalan poros Kabupaten maupun kecamatan saja, melainkan juga fokus di jalan poros desa.
Perihal tersebut sesuai apa yang dijelaskan oleh Kepala Bidang Jembatan dan Jalan Dinas PUBMCK Ngawi, Sudarno saat ditemui di ruang kerjanya. “Khusus untuk infrastruktur jalan kurang lebih 125 miliar meliputi jalan kecamatan dan jalan desa, khusus untuk jalan ini ada peningkatan baik anggaran maupun pelaksanaan.Pada tahun ini kita lebih meningkatkan untuk menangani pada ruas jalan desa,” terang Sudarno.

Darno panggilan akrabnya menambahkan, dengan adanya kenaikan anggaran yang nilainya luar biasa tersebut, PUBMCK akan meningkatkan kualitas dan kwantitas serta konstruksi pembanguanan jalan, dengan harapan apa yang diharapkan oleh masyarakat yaitu jalan bisa tahan lama dapat terwujud. Sehingga pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Ngawi akan semakin maju. (Dnt/Drg)
Read More
Unknown

Pekerja Listrik Tewas Kesetrum


Ngawi,KP- Apes benar apa yang dialami Sujono (37) warga Desa/Kecamatan Karangjati, seorang pekerja instalasi listrik tewas kesetrum, saat sedang merapikan kabel yang sudah terpasang di daerah Dusun Suren,Desa Pandean Kecamatan Karanganyar.Kejadian tersebut dialami korban ketika naik tangga yang disandarkan pada tiang listrik yang lama. Ahmad Shodiq rekan korban menuturkan, bahwa korban tanpa sengaja menyentuh kabel lama yang ternyata masih ada aliran listriknya.
“Awalnya korban bersama saya tengah memasang kabel baru dan sewaktu dia hendak merapikan kabel-kabel yang sudah dipasangnya tanpa sengaja tangan kiri korban menyentuh kabel lama yang ada aliranya. Dia (korban-red) langsung jatuh ke tanah, sebetulnya langsung kita tolong namun sudah tidak ada,” Kata Shodiq.

Selanjutnya atas kejadian tersebut bersama warga lain langsung melaporkan kejadian tersebut ke perangkat desa setempat yang diteruskan ke Polsek Karanganyar. Tidak berselang lama petugas kepolisian bersama tim medis mendatangi korban yang ada di TKP.

Dari hasil pemeriksaan medis yang dilakukan Dr Riski Sulistiyanto dari Puskesmas Karanganyar ditemukan luka memar pada sekitar mata kanan dan hidung mengeluarkan darah. Namun tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan lainya yang menyebabkan korban tewas. 

Sementara Kapolsek Karanganyar AKP Sukadi menyatakan mendasar pemeriksaan langsung terhadap jenasah korban memang murni meninggal setelah tersengat aliran listrik. Dengan demikian, jenasah korban langsung diserahkan ke pihak keluarganya untuk dimakamkan. (Dnt/Drg)
Read More
Unknown

Diduga Ngentit Anggaran Desa Berurusan Dengan Kejaksaan


Ngawi,KP- Salah satu Kepala Desa yang ada di Kabupaten Ngawi lagi-lagi harus berurusan dengan Kejaksaan Negeri Ngawi. Dugaan penyimpangan anggaran desa menjadi perihal yang mampu mengantarkan Suyanto ke permasalahan hukum.Bahkan, Kepala Desa Baderan Kecamatan Geneng Kabupaten Ngawi tersebut mulai kemarin (26/1) harus rela menikmati pengapnya jeruji besi Lapas kelas II B Ngawi. Pasalnya, Kejari Ngawi tidak mau mengambil resiko terhadap terduga tindak korupsi Anggaran Desa tersebut.Di tahannya Suyanto, di nilai sudah memenuhi syarat yang obyektif dan subyektif yang tercantum dalam pasal 21 KUHP.
Setelah di lakukan pemanggilan,Kades yang baru menjabat selama dua
tahun tersebut langsung di gelandang dan di masukan ke mobil tahanan milik Kejari
untuk di titipkan di Lapas Kelas II BNgawi.Lelaki bertubuh subur dengan potongan
rambut cepak tersebut terpaksa harus di tahan sementara selama dua puluh hari
untuk menunggu persidangan di pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Surabaya. Tersangka tersangkut kasus dugaan korupsi APBDes Baderan dengan kerugian negara mencapai 153 juta rupiah. Penyimpangan anggaran Desa tersebut di lakukan sepanjang tahun 2014 silam dengan tidak memasukan pendapatan Desa ke dalam Kas Desa.

Kasi Pidsus Kejari Ngawi , Ketut Suarbawa menjelaskan bahwa tersangka dianggap telah melakukan penyimpangan terhadap hasil penjualan tanah kas Desa yang tidak
di masukan dalam perubahan APBDes.“Jadi gini,ada pendapatan desa yaitu
APBDes yang di susun berdasarkan musyawarah, contoh pendapatan yang di
targetkan dari hasil penjualan tanah kas Desa sebesar 51 juta, tapi realisasinya
pendapatan tersebut lebih, namun selisih kelebihannya tidak di masukan.Karena
APBDes sudah di tetapkan, kan ada mekanismenya melalui perubahan, tapi
tidak di lakukan,” terang Ketut.
Dan untuk mempertanggung jawabkan kesalahannya tersebut, tersangka akan di jerat
dengan Undang-Undang Republik Indonesia (UURI) nomor 31 Tahun 1999
sebagaimana diubah dan tambah dengan Undang-Undang RI nomor 20 tahun 2001
tentang pemberantasan tindak pidana korupsi pasal 2 ayat 1. Dan jika terbukti
bersalah di persidangan pengadilan Tipikor, tersangka terancam dengan hukuman
minimal 4 tahun dan maksimal 15 tahun penjara. (Dnt/Drg)
Read More
Unknown

SDN Poncol 5 Kekurangan Kelas

Gambar sisip 1
Siswa SDN Poncol 5, Desa Poncol, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan, Jawa Timur (Jatim) harus rela berbagi ruang kelas setiap kali melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM). Proses belajar dan mengajar pun menjadi lebih sulit dilakukan.
Kepala SDN Poncol 5, Mulyono, mengatakan SDN Poncol 5 memang sejak berdiri puluhan tahun silam memiliki ruang kelas terbatas. Dia menyampaikan SDN Poncol 5 hanya memiliki empat ruang kelas untuk menampung siswa dari kelas I sampai kelas VI.
Mulyono menyampaikan SDN Poncol 5 harus membagi ruang kelas menjadi dua bagian dengan menggunakan partisi berupa papan triplek dan lemari. “Kami harus membagi ruang kelas menjadi dua untuk menampung para siswa. Kami tidak memiliki ruang kelas sesuai jumlah jenjang pendidikan di SD. Kami bahkan dulu hanya memiliki tiga ruang kelas. Belum lama ini kami bisa membangun satu ruang kelas baru,” kata Mulyono.
Dari pantauan di lokasi, Rabu(27/1)), siswa kelas I harus berbagi ruang kelas dengan siswa kelas II saat melaksanakan KBM. Sedangkan, siswa kelas III mesti berbagi dengan siswa kelas IV, sedangkan kelas V dan kelas VI sudah memiliki ruang kelas masing-masing.
Siswa yang berbagi ruang kelas terpaksa harus mengikuti KBM dengan situasi yang kurang kondusif atau nyaman. Mereka kerap terganggu dengan suara bising dari kegiatan siswa di bilik atau bagian lain.
“Siswa kerap terganggu apabila sedang mengikuti KBM. Misalnya, kelas I kebisingan saat kelas II sedang bernyanyi bersama, atau sebaliknya. Para guru memahami kondisi tersebut untuk melaksanakan KBM seoptimal mungkin. Jangan sampai siswa ramai di luar kontrol para guru,” jelas Mulyono.
Read More
Unknown

SKADRON 15 LANUD ISWAHYUDI AKHIRNYA MEMILIKI KOMANDAN


Magetan,KP
 Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama TNI Fachri Adamy melantik Letkol (Pnb) Budi Susilo sebagai Komandan Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi di Appron Skadron Udara 15, Senin (25/1/2016). Pelantikan yang dilakukan dalam upacara militer tersebut disaksikan  segenap Pejabat Lanud Iswahjudi dan Insub.
Dalam sambutannya, Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama TNI Fachri Adamy, mengatakan penyerahan jabatan Komandan Skadron Udara 15 kepada Letkol (Pnb) Budi Susilo sebagai upaya untuk pembinaan satuan. Dia berharap dengan berbagai pengalaman yang dimiliki, Letkol (Pnb) Budi Susilo mampu menjawab tantangan tugas yang menjadi tanggung jawab kesatuannya.
Marsma TNI Fachri Adamy menjelaskan Skadron Udara 15 mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk membina kesiapan operasional alutsista, personel penerbang, serta awak pesawat secara terencana. Pembinaan tersebut, lanjut dia, mesti bertahap, berlanjut dan berkesinambungan sehingga dapat menjadi tumpuan bagi TNI Angkatan Udara (AU) dalam melaksanakan operasi udara taktis dan strategis.
Berdaaarkan informasi yang dihimpun Madiunpos.com dari Bagian Penerangan dan Perpustakaan (Pentak) Labud Iswahjudi, pelantikan Letkol (Pnb) Budi Susilo sebagai Komandan Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi merujuk Skep Kasau No KEP/31-PKS/XII/2015 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan dalam Jabatan di Lingkungan TNI Angkatan Udara.
Letkol (Pnb) Budi Susilo yang merupakan alumnus AAU tahun 1998 tersebut mengisi kekosongan jabatan Komandan Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi sepeninggalan Letkol (Pnb) Marda Sarjono yang meninggal saat menerbangkan Pesawat T-50 Golden Eagle dalam acara Gebyar Dirgantara di Yogyakarta, Minggu (20/12/2015). Letkol (Pnb) Budi Susilo sebelumnya menjabat sebagai Kaopslat Wing 3 Lanud Iswahjudi.

Read More
Unknown

SETELAH GURU, GILIRAN MURIDNYA YANG BERCUMBU DI TEMPAT UMUM


Magetan,KP
Setelah dihebohkan dengan guru mesum di laboratorium komputer, kini giliran siswa/siswinya. Terkait  Dua pasang remaja Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di salah satu Magetan digelandang Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Magetan karena didapati sedang berpacaran di bawah pohon beringin alun-alun Magetan. Mereka tertangkap basah saat sedang bercumbu.
Keempat muda-mudi ini merupakan siswa-siswi kelas 12 di salah satu SMK di Magetan. Mereka tertangkap saat melakukan cium-ciuman di bawah pohon beringin saat jam sekolah masuk,”kata Chanif Tri Wahyudi Kasat Pol PP Kabupaten Magetan.
“Saat tertangkap anggota saya sedang berpatroli di kawasan alun-alun yang kebetulan dekat dengan kantor Sat Pol PP,”jelasnya.Rabu(27/1).
Kata Chanif, awalnya mereka berempat dari kejauhan sudah terlihat, anggota saya mencoba untuk mendekat, tapi mereka masih berciuman bibir.
Pasangan yang tengah dimabuk cinta ini tetap tak menghiraukan petugas. Mereka tetap asik berciuman,”Karena melakukan tindakan tak terpuji di depan umum dan mengganggu ketertiban umum, akhirnya keempat muda-mudi kami gelandang di kantor Sat Pol PP yang memang berada tepat di sebelah selatan alon-alon Magetan,”ungkapnya.
Pengakuan mereka saat diintrograsi oleh petugas Sat Pol PP melakukan hal yang tidak terpuji karena merasa kangen rindu dengan pacaranya sehingga ia nekad melakukan ciuman di bawah pohon beringin.
Sementara itu, untuk membuat efek jera keempat muda-mudi pelajar tingkat atas tersebut oleh Sat Pol PP di minta untuk membuat surat pernyataan tidak diulang kembali dan selanjutnya mereka di perbolehkan pulang.
BUD
Read More
Unknown

Danramil 0810/13 Lengkong Menerima Kedatangan Eks Gafatar


Nganjuk - KP
Danramil 0810/13 Lengkong  menerima kedatangan eks gafatar yang langsung diserahkan kepada Bapak Abdul malik(70) selaku orangtuanya yang berada di Desa Kedungmlaten Kecamatan Lengkong pada Selasa siang (26/1).

Setelah dua hari berada di BLK Nganjuk, satu keluarga eks gafatar yang berinisial Sam(45), Pr(35), mas(20), Dr(15), Mr(9) langsung dikembalikan ke rumah orang tuanya, dengan dikembalikannya eks gafatar tersebut, Danramil Lengkong  Kapten Infanteri Muhtar Isnainii mengharapkan “keadaan saudara  Samsudin dan keluarganya kembali seperti semula, dapat bergaul dilingkungannya seperti biasa, apa yang sudah dilakukan kemarin ditinggalkan  jangan diulangi lagi dan memulai dengan suasana baru seperti sedia kala sebelum ikut kelompok Gafatar,” ungkapnya.(Kus)
Read More
Unknown

Jalan Rusak, Warga Menanam Pohon Pisang Sebagai Aksi Protes



Nganjuk - KP
Warga beramai-ramai menanam puluhan pohon pisang ditengah jalan yang rusak parah sepanjang 500 meter yang berada  di Dusun Pengkol Desa Ngrami Kecamatan Sukomoro pada jam 09.00 WIB (27/1).
Aksi protes warga tersebut ditenggarai oleh rusaknya jalan di desa Ngrami yang menyebabkan sering terjadinya kecelakaan, bahkan parahnya lagi  tidak sedikit anak-anak sekolah yang jatuh dari sepedanya di tempat tersebut  saat pulang maupun berangkat ke sekolah ungkap Saji (38) sebagai tokoh masyarakat.

Warga juga berharap agar segera diperbaikinya jalan tersebut dikarenakan itu memang akses penting untuk warga yang pergi ke sawah maupun anak-anak yang berangkat sekolah.(Jar/Wah)
Read More
Unknown

Penemuan Situs Bersejarah Di Nganjuk


Nganjuk - KP
Sebuah situs bersejarah berupa bangunan batu bata yang tersusun mirip seperti candi ditemukan di lahan milik Nurul Wakhid (50) warga Dusun Banjarsari Rt. 04 Rw. 04 Desa Banjarsari Kecamatan Ngronggot  Kabupaten Nganjuk yang disewa Muh. Affandi untuk digali tanahnya (27/1).
Kejadian bermula saat Muh. Affandi yang sedang menggali tanah disebelah barat dekat tangkis sungai dengan tidak sengaja menemukan diduga situs/cagar budaya. Dan pada akhirnya Affandi melapor ke perangkat desa Banjarsari untuk diteruskan ke Disbudparda Kabupaten Nganjuk.
Setelah Tim dari Disbudparda Kab. Nganjuk datang ke lokasi yang dipimpin Fatimah selaku Kabid Kebudayaan Disbudparda Kab. Nganjuk dan di dampingi Muspika langsung mengecek lokasi Situs yang ditemukan menyerupai bangunan batu bata seperti candi tersebut.
Dengan  hasil penelitian yang dilakukan Tim Disbudparda Kab. Nganjuk  diduga situs atau cagar budaya tersebut merupakan tempat pemujaan, dengan hasil pengukuran yaitu panjang  270 Cm lebar  210 Cm dan tinggi 170 Cm dan diperkirakan ada 3 buah arca yang diduga hilang.(Jar/Jo)


Read More

Tuesday, January 26, 2016

Unknown

Kejari Kab Kediri “Mlempem”,

Korban Penipuan KKPE Ancam Lapor KPK


Kediri. KP. Warga Desa Belor, Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri kembali mendesak Kejaksaan Negeri Ngasem untuk segera menetapkan status tersangka pada tiga orang koordinator kelompok tani, terkait dugaan penipuan Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE) Bidang Peternakan. Hal ini dikarenakan warga menilai jaksa lamban menangani kasus tersebut yang telah dilaporkan sejak Februari 2015 lalu.
Salah seorang anak dari korban, Indah Agus, mengatakan, Kejaksaan seharusnya sudah dapat menaikkan status hukum ketiga terlapor yaitu, Ketua Koordinator Kelompok Tani Sunari, Bendara Cholis dan Sekretaris Sumadi. Mengingat, ketiga orang koordinator tersebut sudah mengakui bertanggung jawab atas kredit macet di bank sebesar Rp 950 juta. "Kenapa kejaksaan lamban. Padahal, sudah ada pengakuan dari ketiga terlapor. Bahwa mereka sanggup menulasi tunggakan pada bank itu. Seharusnya kejaksaan sudah menetapkan status tersangka kepada mereka," tegas Indah Agus, sambil menunjukkan surat pernyataan. Selasa (26/1/2016).
Dalam surat pernyataan yang telah dibuat dan ditandatangani dengan dibubuhi materi, Sunari mengaku sanggup membayar sebesar 40 persen dari tunggakan, sementara Cholis sebesar 30 persen dan Sumadi 10. "Kekurangan 20 persen dari pak Sumadi itu seharusnya tugas dari kejaksaan," papar Indah dengan kesal.
Dan disamping itu juga, warga mengancam akan melapor ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) apabila korp adhiyaksa itu ingkar janji dan tidak segera menetapkan status tersangka pada ketiga orang tersebut diatas. “Jika dalam minggu ini pihak kejaksaan tidak segera menetapkan status pada tiga orang tersebut. Kami akan melapor ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).” Ungkap salah seorang warga dengan tegas.
Sementara itu, Kasi Intelijen Kejaksaan Negeri Ngasem Bob Sulistian mengakui pernah menjanjikan peningkatan status hukum kasus dugaan penipuan KKPE akhir Januari pada warga. Pihaknya bahkan sudah melimpahkan berkas pemeriksaan pada bagian pidana khusus (pidsus). "Saksi yang sudah kita periksa sebanyak 80 orang. Kita juga sudah mengambil dokumen pendukung. Bahkan, sudah ada pengakuan dari para terlapor melalui surat pernyataan. Pada akhir Januari ini akan ada peningkatan status," ungkap Bob Sulistian.
Sekedar diketahui, pada tahun 2011,  Bank Jatim Cabang Pare telah menyalurkan kredit kepada 120 orang warga Desa Belor, untuk program KKPE Bidang Peternakan. Akan tetapi, hingga saat ini kredit tersebut macet hampir Rp 1 milyar. (mis)
Read More
Unknown

Paripurna Istimewa DPRD Ngawi Tetapkan Paslon


Ngawi-  Dalam agenda rapat paripurna istimewa Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ngawi membahas pengumumkan hasil penetapan paslon Bupati terpilih Pilkada 9 Desember 2015 lalu. Rapat Istimewa tersebut dihadiri seluruh anggota DPRD Ngawi, Ketua KPUD Ngawi Samsul Wathoni dan semua komisioner KPUD setempat.
Salah satu anggota dewan dari fraksi PDI Perjuangan Dwi Rianto Jatmiko mengatakan bahwa rapat tersebut untuk memenuhi syarat prosedural. Dalam pengusulan pengesahan pengangkatan Bupati dan Wakil Bupati Ngawi yang nantinya disampaikan pada Menteri Dalam Negeri (Mendagri) melalui Gubernur. “Rapat paripurna istimewa ini merupakan salah satu syarat pengesahan, pengangkatan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Ngawi kepada Mendagri,” ujarnya.
Rapat Paripurna istimewa tersebut mengacu pada Surat Edaran (SE) Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) nomor 100/140/SJ/201. Yang menerangkan bahwa pengesahan, pengangkatan, dan pemberhentian gubernur, wakil gubernur, bupati dan wakil bupati serta walikota dan wakil walikota.  “Sesuai SE Mendagri tanggal 19 Januari 2016 lalu menyebutkan, bahwa DPRD wajib mengumumkan hasil penetapan pasangan calon terpilih pada pilkada lalu. Selain itu juga mengacu pada KPU telah menyampaikan penetapannya kepada DPRD,” terangnya.
Antok sapaan akrabnya menerangkan jika KPUD Ngawi telah mengeluarkan keputusan yang menyebutkan bahwa pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Ngawi tahun 2015 nomer urut I. Unggul telak dari lawannya dengan mendapatkan perolehan suara sebanyak 454.041 suara atau 87.65 persen.  “Pengumuman ini kami sampaikan sebagaimana syarat prosedural dalam usulan pengesahan pengangkatan Budi Sulistyono alias Kanang sebagai Bupati dan Ony Anwar sebagai Wakil Bupati Ngawi,’’ urainya. (Dnt)
Read More
Unknown

KEMBALI POLRES MAGETAN BEKUK PENGEDAR DAN BANDAR SABU


Magetan,KP
Anggota Opsnal Satuan Res Narkoba Kepolisian Resor Magetan  berhasil mengamankan dua orang pelaku yang diduga sebagai bandar dan pengedar narkotika jenis sabu di dua tempat berbeda di wilayah  kabupaten Magetan, Jumat ( 22/01)

WS dan DP, kedua tersangka pelaku pengedar narkotika jenis  sabu langsung diamankan Anggota Opsnal Sat Res Narkoba Polres Magetan.
Kapolres Magetan AKBP Johanson Ronald Simamora, S.I.K., S.H., M.H melalui Kasubbaghumas Polres Magetan AKP Suwadi, B.T., S.H.  mengatakan, membenarkan telah dilakukan penangkapan terhadap 2 pelaku yang diduga sebagai bandar dan pengedar narkotika jenis sabu.
“Yang pertama yang diamankan adalah berinisial WS (33), laki-laki. warga desa Kepuhrejo RT.3 RW.1 kec. Takeran kab. Magetan, TKP di jln. Dr. Sutomo, 2 A / depan Apotik Palembang kel. Tawanganom kec./kab. Magetan, setelah di lakukan pemeriksaan terhadap pelaku WS kemudian hasil pengembangan penyidikan mengarah ke pelaku berinisial DP, (33th), swasta, laki-laki alamat jln. Manggis n0 63 Magetan dan langsung dilakukan penangkapan di rumahnya Jln. Manggis no. 63 RT.1 RW.11 kel. Kepolorejo kec./kab. Magetan,” terangnya.
Dari pelaku WS disita barang bukti berupa 1 kantong plastic klip berisi shabu seberat 0, 18 gr, 1 unit HP merk Lenovo warna hitam, dari pelaku DP disita barang bukti berupa 1 kantong plastik klip berisi sabu seberat 0,80 gr, berupa 1 kantong plastik klip berisi sabu seberat 0,82 gr, berupa 1 kantong plastik klip berisi sabu seberat 0,83 gr, berupa 1 kantong plastik klip berisi sabu seberat 0,79 gr, berupa 1 kantong plastik klip berisi sabu seberat 0,43 gr, berupa 1 kantong plastik klip berisi sabu seberat 0,14 gr, jumlah total keseluruhan 3,81 gr, 1 unit alat timbang elektrik warna hitam, 1 unit HP merk Nokia warna Biru , uang tunai Rp. 500.000,- ( Lima Ratus Ribu Rupiah).
“Kedua pelakuakan dikenakan pasal 114 ayat (1) pasal 112 ayat (1) UU No.35 tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman pidana penjara paling singkat 5 tahun dan paling lama 20 tahun dan denda paling sedikit Rp. 1.000.000.000,- ( Satu Milyard Rupiah ) dan paling banyak Rp. 10.000.000.000,- ( Sepuluh Milyard Rupiah),” ucap Suwadi.
Read More
Unknown

Warga Menemukan 16 Proyektil Aktif Peninggalan Belanda

Read More