Flicker Images

BREAKING NEWS

Memuat...

Saturday, January 23, 2016

Unknown

SADYAKALANING KI AGENG PURBOYO BABAT TANAH MADIUN


OLEH: KI LAWU MAOSPATI

SEKELEBAT BAYANGAN DI RAWA PENING
Cinta adalah karunia ilahi
Cin  ta bagaikan luasnya samudra
Cinta bagaikan panasnya matahari
Cinta bagaikan indahnya purnama
Bila bunga cinta bersemi,di dalam hati sejuk nian
Bagaikan embun pagi
Semerbak bagai bunga harum mewangi
Indah bagaikan warna pelangi
Menyibak tirai,wujudkan mimpi
Langkah kaki kian pasti,pergi meninggalkan negeri
Bersamamu pujaan hati
Berdua bersanding sampai suratan ilahi menghadap
padamu ibu pertiwi.
Rawa pening,1558
Pangeran Timur untuk Ni Mas Roro Inten (Luapan cinta ini di tulis di sebuah pohon)
"Kalau Raden ingin berangkat sekarang itu lebihbaik karena Bayu Tantra dan kuda-kuda lainnya sudah cukup istiraha, kalau begitu, ayo kita berangkat adi Murdo"kata Ki Joko Supo sambil membedol tali kudanya."iya kakang"jawab ketiganya serentak
Dalam perjalanan menuju lereng Merbabu mereka hanya membisu.Pikiran keempat orang tadi  terbawa oleh pikiran masing-masing.Setelah perjalanan hampir memakan waktu sepenanakan nasi,di sebuah perbatasan desa dari perbatasan yang paling luar kota raja,di situ hanya ada sungai kecil di pinggir petegalan penduduk.Di samping kiri kanan hanya ada bebatuanbebatuan sungai.Air sungai yang beningmengalir cukup deras.Pohon-pohon bambu tumbuh lebat dan rimbundi sekeliling sungai,di selingi pohon-pohon liar lainnya.
"menurut perkiraan ku Ni Mas Roro Inten pasti menunggu di daerah sini.Karenakan sungai ini batas paling luar dari batas kota raja.Paman kita ikuti aliran sungai ini saja paman!!Menurut Ni Mas Roro Inten kita harus mauk sungai dan mengikuti aira airny,nanti ada batu besar berjumlah dua buah di situlah Ni Mas Roro Inten menunggu"
Kedua batu besar itu seolah-olah menutupu aliran sungai dan dari celah-celah batu besar itu aliran sungai bertambah deras.Di balik remang-remang caaya bintang dan gelapnya suasana malam gemericik air sungai seperti suara irama alam yang sungguh indah terdengar suasaa malam itu.
Suara derap langkah kaki kuda  yang melangkah pelanseketika berhenti karea dari balik semak-semak dan ilalang muncul sekelebat bayangan orang dan memanggil nama mereka
Kangmas Pangeran Timur,aku di sini kangmas"suara seorang wanita memanggil nama Pangeran Tiur
"Aduh maafkan kangmasmu ini,Nimas.Apakah Nimas tidak terlalu lama Menunggu kakang"tany Pangeran Timur
"Aku di sini sedari tadi kangmas,sewaktu kokok ayam jantan pertama kali terdengar"jawab Roro nten sambil tangannya yang lembut menepuk-nepuk nyamuk petegalan yang besar-abesar..Bercak darah nyamuk yang terkena pukulannyabanyk yang memempel di pipi,wajah serta lengannya yang kuning langsat
"Nimas Roro Inten sebaiknya kita berangkat sekarang saja ke lereng Merbabu,ke tempat bapa Guru,karena masih banyak hal yang ingin aku tanyakan dari Bapa Guru"kata Pangeran Timur
"apakah Kangmas tidak capek??"tanya Nimas Roro Inten
"Aku tidak capek Nimas.Selam Nimas ada di sampingku,aku gak meras capek sedikitpun"
Percakapan antara Ni Mas Roro Inten dan Pangeran Timur membuat Ki Supo Ki Suko dan Ki Bagus sentanu tersenyum-senyum."Kalau begitu kita berangkat seepatnya saja!!"ajak Pangeran Timur kepada Nimas Roro Inten.
BERSAMBUNG.......................
Read More

Tuesday, January 19, 2016

Unknown

Petani Bawang Tewas Disambar Petir


Nganjuk - KP
Nasib nahas yang dialami Tiran (72), warga Desa Mojorembun, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, yang bermaksud menutupi tanaman bawang merah miliknya dari guyuran hujan yang terjadi pada senin sore (8/1/2016). Akibatnya Tiran tewas seketika setelah tersambar petir di tengah sawah miliknya.
Korban mengalami luka bakar serius mulai dari kepala hingga tubuhnya. Karena kerasnya sambaran petir bahkan topi yang dikenakan korban pun hancur.
Wakapolsek Rejoso Iptu Hadi Prayitno mengatakan , peristiwa ini terjadi saat cuaca mendung. Melihat hujan mau turun, korban pun bergegas untuk menutupi tanaman bawang merah yang dijemur di tengah sawah miliknya agar terlindungi dan tidak terkena air hujan. Namun nahas, tiba-tiba petir pun menyambar tubuh Tiran, seketika korban roboh dan tewas di lokasi kejadian.
Setelah diidentifikasi oleh petugas, jasad korban langsung dievakuasi oleh warga dan diantar pulang kerumahnya.
Belajar dari kejadian ini, polisi menghimbau agar masyarakat berhati-hati dan tidak beraktifitas diluar rumah saat terjadi hujan disertai petir.(Wah)
Read More
Unknown

Kosmetik Ilegal Berhasil Digagalkan Polres Ngawi


Ngawi-Polisi berhasil amankan ratusan kosmetik berupa obat maupun pil tanpa dilengkapi ijin beredar dari tiga penjual di lokasi  yang berbeda. Selain itu, petugas juga menetapkan tiga tersangka yakni TR (47) asal Desa Walikukun, DN (42) asal Desa Karanganyar, dan MAS (40) warga Desa Gendingan. ‘’ Setelah pendalam atas laporan warga akhirnya kami mengamankan barang bukti kosmetik ilegal dari tiga lokasi,’’ ungkapnya.
Dari tangan TR, petugas mengamankan 14 jenis kosmetik berbagai merk. Sedangkan dari tangan MAS diamankan juga 23 jenis kosmetik berbagai merk dan dari tangan DN petugas mengamankan barang bukti (BB) berupa 23 jenis kosmetik berbagai merk. “Mereka kita amankan karena barang kosmetik yang rata-rata buatan luar negeri itu tidak dilengkapi ijin edar dari BPOM,” terang Kasatreskoba Polres Ngawi AKP Wasno dalam press release di Polres Ngawi Senin, (18/01).
Namun, AKP Wasno belum bisa memastikan barangnya palsu atau tidaknya. Hanya saja, penjualan jelas melanggar ketentuan dari pihak berwenang yakni BPOM. Mendasar barang bukti yang berhasil diamankan, ketiga pelaku bakal dikenakan pasal 196 jo 98 atau pasal 197 UURI nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan terkait memproduksi kesedian farmasi yang tidak memiliki ijin edar. ‘’ ketiga tersangka kini diancam pidana penjara paling lama 10 tahun dan denda paling banyak Rp 1 miliar,’’ pungkasnya. (Dnt/Drg)
Read More
Unknown

Bandar dan Pengedar SS di Bekuk Petugas, Saat Pesta Nyabu...!!


Kediri. KP. Satuan Narkoba Polres Kediri Kota mengamankan tiga orang saat pesta sabu-sabu. Dua bandar yang memasok sabu juga diringkus dengan barang bukti 8 pocket sabu 2,53 gram, Selasa (19/1/2016).
Sebelumnya petugas sempat mengintai cukup lama untuk bisa menangkap para pelaku di rumah Jl Banjaran Gang I Kota Kediri. Dan ternyata membuahkan hasil, yakni berhasil mengamankan tiga orang pelaku. Yaitu, Deby Wirawan (35) warga Jl Banjaran Gang I, Heri Sulistiono (34) dan Eko Widiarto (37) keduanya warga Jl Mauni, Kelurahan Bangsal Pesantren, Kota Kediri.
Menurut AKP Anwar Iskandar Kasubag Humas Polres Kediri Kota, “Ketiganya digrebek saat pesta sabu dengan barang bukti seperangkat alat hisap sabu, satu pipet kaca terdapat sisa pembakaran sabu dan satu unit HP. Dan ketiga tersangka tersebut, kemudian dilakukan tes urine di RS Bhayangkara Kediri dan hasilnya positif. Ketigannya melanggar Pasal 127 (1) UU 35/2009 tentang Narkotika.” Jelasnya.

Lebih lanjut Anwar menambahkan, setelah menangkap ketiga tersangka, polisi mengembangkan kasusnya. Dari hasil pengembangan, berhasil menangkap dua pelaku lainnya yang diduga sebagai bandar. Yaitu  Andrianto (47) warga Jl Sam Ratulangi Kota Kediri dan Wahyu Widodo (25) warga Desa Minggiran, Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri.
“Dari pengembangan kasus ini ditangkap dua tersangka lainnya yang bertindak sebagai bandar. Diamankan barang bukti 2,53 gram sabu dibungkus 8 pocket plastik. Dan sekarang kini kelima tersangka ditahan di Mapolres Kediri Kota,” imbuhnya. (mis)
Read More
Unknown

Proyek ADD 2015 Mulai Dibidik Kejaksaan

Gara-Gara Banyak Yang Belum Selesai


Kediri. Kp. Kejaksaan Negeri Kabupaten Kediri dalam waktu dekat akan membidik dugaan korupsi Alokasi Dana Desa (ADD) 2015. Pasalnya,  program yang bersumber dari APBD 2015, sebesar Rp 1 miliar lebih sangat berpotensi adanya penyimpangan dalam penggunaan anggaran serta kesalahan administrasi dalam pertanggung jawabannya.
Kasi Intel Kejari Ngasem Kabupaten Kediri, Bob Sulistian menyebut, potensi penyimpangan anggaran tersebut terjadi di beberapa Desa yang ada di Kabupaten Kediri. “Coba anda lihat sendiri, pendampingnya ada tidak? Kades apa semua mampu membuat RAB dan menyelesaikan SPJ-nya,” ungkap Bob.
Lebih lanjut, Bob (panggilan akrabnya-red) mencotohkan pada salah satu desa yaitu Desa Plosokidul, Kecamatan Plosoklaten yang hingga memasuki tahun anggaran 2016 ini namun selesai pekerjaanya. Selain itu laporan pertanggungjawaban pengunaan anggarannya belum kelar. “Saya sempat menyinggung masalah ADD itu pada Kades Plosokidul. Dan sepertinya yang bersangkutan keceplosan mengaku belum selesai dan progresnya masih 70 persen sampai  di tahun 2016 ini, padahal yang digunakan anggaran tahun 2015,” paparnya.
Sementara itu ditempat terpisah, Kabid Usaha Ekonomi Masyarakat dan Bantuan Desa BPMPD Kabupaten Kediri, Agus Djuadi, saat dikonfirmasi  mengatakan, terkait sanksi yang akan dijatuhkan bagi mereka menyelewengkan dana ADD belum bisa memutuskan dan masih dikoordinasikan. “Saat ini kita masih menunggu hasilnya, kemungkinan akan diterbitkan Peraturan Bupati agar ke depan tidak terjadi kesalahan lagi,” ungkapnya, Selasa (19/1/2016).
Masih menurut Agus, , selama ini BPMPD hanya bertugas sebagai fasilitator dan monitoring ditiap desa terkait dana desa dari APBN. “Namun, tugas itulah yang menjadi kendala selama ini karena pemerintah desa disinyalir terlalu menyepelekan. Dan disamping itu juga, karena minimnya sanksi penggunaan dana tersebut, dan tak ada pendampingan sesuai aturan pengelolaan dana desa, sekitar 20 persen dana desa di Kabupaten Kediri tidak terserap.” Paparnya.
Lebih lanjut  Agus menambahkan, untuk ADD 2016 ini , pihaknya akan melakukan evaluasi dan menunggu Peraturan Bupati. Diperkirakan dana yang bakal cair sekitar bulan Juli, Agustus dan Desember diperkirakan cair dua kali lipat dari sebelumnya atau sekitar Rp200 miliar. “Dari kasus tahun ini, kita tidak ingin mengulanginya. Maka dari itu kita tunggu Perbup-nya agar pemerintah desa tidak berani seenaknya,” imbuhnya.(mis)
Read More
Unknown

PEMAKAI DAN PENGEDAR SABU DI GELANDANG KE POLRES MAGETAN


Magetan,KP
Petugas Satuan Resnarkoba, Polres Magetan, Jawa Timur, menangkap seorang tersangka pengedar dan pengguna narkotika jenis sabu-sabu yang beroperasi sejak lama di wilayah hukumnya.
Kepala Sub Bagian Humas Polres Magetan, AKP Suwadi, di Magetan, Selasa(19/1), mengatakan tersangka adalah Joko Irianto (53) warga Desa Purwodadi, Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan.
Pria yang akrab dipanggil Keluk tersebut ditangkap saat mengonsumsi sabu-sabu di sebuah kamar di kawasan objek wisata Telaga Sarangan.
“Tersangka merupakan target operasi polisi sejak lama. Ia sudah berurusan dengan narkoba sejak tahun 1992,” ujar AKP Suwadi kepada wartawan.
Dari tersangka, polisi mengamankan sebuah plastik klip berisi kristal putih yang diduga sabu-sabu seberat 0,26 gram, dua pipet kaca, dan sebuah telepon genggam.
Tidak hanya digunakannya sendiri, polisi menduga kuat tersangka selama ini juga berperan sebagai pengedar dan pemasok narkotika di wilayah Kabupaten Magetan.
Kepada polisi, tersangka mengaku mendapatkan sabu-sabu tersebut dari seorang temannya yang berinisial S asal Madiun. Polisi hingga kini masih mengembangkan kasus tersebut lebih lanjut.
Tersangka terpaksa menggunakan sabu-sabu agar kondisi badannya merasa fit, bugar, dan kuat saat berkencan dengan kekasihnya.
“Kasus ini masih dikembangkan, termasuk memburu teman pelaku yang memasok narkotika terhadap pelaku,” tambah AKP Suwadi.
Akibat perbuatannya, tersangka dijerat dengan pasal 114 dan pasal 112 Undang-Udang RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman pidana penjara paling lama 20 tahun.
(DEE)
Read More

Monday, January 18, 2016

Unknown

Sejumlah Warga Datangi Polsek

“Desak Segera Tuntaskan Kasus Penyelewengan Bantuan Pupuk”

 Ngawi- Para petani yang tergabung kelompk tani Sido Dadi dusun Blimbing desa Dawu mendatangi Polsek  Paron. Untuk melaporkan ketua kelompok tani Siswanto yang juga berstatus sebagai Kasun Blimbing atas tindakan penipuan yang telah membuat 55 orang sebagai anggota kelompok tani merasa dirugikan. Anggota kelompk tani tersebut mendesak Kapolsek Paron agar segera mengusut kasus ini sampai tuntas, Senin (18/1). Karena kasus ini telah membuat kelompok tani dusun Blimbing dan sekitar resah, dengan alasan kepastian akan tindakan dirasakan masih jauh dari harapan mereka.  
Salah satu anggota kelompok tani Subandi, mengatakan mereka Mengeluhkan bantuan pupuk dan benih padi dari dinas pertanian Kabupaten Ngawi. Pasalnya, mereka sudah geram terhadap siswanto (mantan ketua kelompok tani, red) karena memanfaatkan bantuan pupuk sebagai ajang mencari untung pribadi. ‘’Kami berkeinginan agar kasus ini cepat terungkap karena telah menimbulkan keresahan warga,’’ tegasnya.
Sementara menurut Kapolsek Paron AKP. I Wayan saat dikonfirmasi oleh Koran Pagi melalui telfon mengatakan bahwa kasus ini masih dalam tahap penyelidikan. Dan pihaknya sampai saat ini masih sedang mendalami kasus ini dengan mengumpulkan beberapa bukti serta menghadirkan para saksi. ‘’ Hal ini mesti melalu beberapa tahap, baru pihak kita bisa mengambil tindakan, jadi tidak main asal sikat saja,’’ ujarnya.
Disisi lain saat itu Kepala Desa Dawu, Suwito, juga turut hadir untuk mendukung warganya dan juga mencegah apabila ada warganya yang tidak puas dengan proses selama ini.Dia mengharapkan agar warganya tidak melakukan tindakan yang tidak diinginkan alias anarkis.”Saya turut hadir disini untuk memberi support serta meredam mereka(Warga,red) agar tidak naik pitam.” Kata Kades. (Dnt/Drg)
Read More
Unknown

KasatLantas Tegaskan Perubahan SIM C Masih Wacana



Ngawi-Meskipun banyak  media sosial sudah banyak yang memposting pemberitahuan tentang jenis Surat Ijin Mengemudi (SIM) C yang akan mengalami perubahan,tetapi di Polres Ngawi melalui AKP I Made Parwita selaku Kasat Lantas menjelaskan pihakya belum menerima perintah resmi.
"Kami belum menerima perintah maupun petunjuk dengan adanya perubahan SIM bagi pengendara kendaraan roda dua yang memang saat ini banyak diperbincangkan masyarakat," ujarnya kepada Koran ini.
Jelasnya mengenai perubahan SIM C tersebut sampai dengan saat ini masih tergolong masuk dalam wacana saja.Namun ketika disinggung apakah perubahan SIM tersebut akan dimulai pada tahun ini atau merupakan program Polri di tahun 2016?. Kasat Lantas AKP.I Made Parwita tidak dapat memberikan jawaban.
"Kembali lagi bahwa kita kan sebagai pelaksana hanya menunggu perintah dan petunjuk dari Dirlantas Polri,nyatanya sampai saat ini dari jajaran Sat Lantas Polres Ngawi belum menerima perintah maupun petunjuk itu," jelasnya.
Sementara sesuai apa yang telah banyak diberitakan pada jejaring sosial, saat ini wacana yang beredar di masyarakat bahwa nantinya SIM C akan dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu SIM C, SIM C1, dan SIM C2. SIM C untuk kendaraan roda 2 dibawah 250 cc sedang SIM C1 untuk kendaraan roda yang CCnya antara 250 sampai 500 sedangkan SIM C2 untuk kendaraan roda dua diatas 500cc. (Drg)
Read More
Unknown

Berdalih Untuk Meningkatkan Mutu Prestasi

KS  SMK Negeri 1 Ngasem Pungut 250/siswa

Kediri.KP.Sekolah gratis...mungkin hannya selogan semata. Hal initerbukti seperti yang terjadi di SMK Negeri 1 Ngasem Kabupaten Kediri. Yang mana, dengan dalih-berdalih untuk kegiatan siswa didiknya, pihak sekolah memungut biaya sebesar Rp250. 000.-persiswa, yakni untuk siswa kelas satu.
Saat dikonfirmasi terakait pungutan tersebut,  Yuli Priyanto, Kepala Sekolah (KS) SMK Negeri 1 Ngasem, membenarkan adanya tarikan tersebut dengan dalih anggaran Bantuan Oprasional Sekolah (BOS) tidak mencukupi untuk kegiatan  kesiswaan. “Benar mas, kemarin kami mengadakan kepada para siswa sebesar Rp. 250 ribu.Tapih anya untuk siswa kelas VII. Dan itu semua sudah sayarapatkan dengan wali murid, dan hasilnya mereka menyetujui serta tidak merasa keberatan”. Terang Yuli saat dikonfirmasi diruang kerjanya.
Lebih lanjutYuli (panggilan akrabnya-red) menambahkan, kami melakukan tarikan ini karena anggaran BOS tidak mencukupi untuk kegiatan  kesiswaan. “Yang jelas dana tersebut kami gunakan untuk meningkatkan prestasi para siswa itu sendiri dan tarikan tersebut hanyasatu kali selama tiga tahun.”  imbuhnya.
Sementara itu ditempat terpisah, Plt. Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Kediri, Drs. H. Sunaryo MPd, mengaku tidak tahu adanya tarikan tersebut. “Terusterang saya tidak mengetahui adanya tarikan tersebut, dan nanti akan saya cross chek kesekolah yang anda maksud. Dan yang pasti, apa pun jenis tarikanitu ada batasannya serta ada persetujuan dengan dengan wali murid dan komite sekolah. Dan disamping itu juga, untuk SMA atau SMK masih diperbolehkan melakukan tarikan, ada batasan tertentu dan kesepakatan seperti yang saya sampaikan tadi” Terang Sunaryo.(mis)
Read More
Unknown

MAGETAN SIAGA DBD


Magetan,KP
Pengidap penyakit demam berdarah dengue (DBD) membanjiri RSUD dr. Sayidiman, Kabupaten Magetan, Jawa Timur pada musim penghujan, awal Januari 2016 ini.
RSUD dr. Sayidiman Magetan mencatat jumlah pasien demam berdarah dengue (DBD) pada pekan pertama bulan Januari 2016 mencapai 11 orang. Sedangkan pada pekan kedua kali ini telah ada 12 kasus baru yang masuk ke rumah sakit setempat.
“Kebanyakan, pasien merupakan anak kecil. Para pasien tersebut ada yang merupakan rujukan dari puskesmas, namun ada juga yang langsung dirawat di rumah sakit,” ujar pejabat pimpinan RSUD dr Sayidiman Magetan, Mahatma, SENINI(18/1)
Gejala yang ditimbulkan akibat penyakit demam berdarah tersebut, antara lain meningkatnya suhu tubuh hingga sangat tinggi, pusing, dan jika sudah parah akan timbul bintik-bintik merah di tubuh, terlebih pada bagian tangan.
Salah seorang keluarga pasien, Verlianti, mengaku sebelum dibawa ke rumah sakit, anaknya mengalami demam tinggi dan bahkan muntah-muntah. “Anak saya itu demam selama tiga hari lebih. Takut semakin parah, saya bawa ke rumah sakit dan ternyata terkena demam berdarah,” kata Verlianti.
Pihak rumah sakit mengimbau masyarakat menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggalnya masing-masing. Terlebih saat musim hujan seperti saat ini. Warga diminta rajin melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan 3M yang terdiri atas menguras bak kamar mandi, mengubur barang-barang tidak terpakai yang dapat menampung air hujan, dan menutup tempat penampungan air.
Kegiatan pemberantasan sarang nyamuk dinilai sangat efektif untuk mencegah penyebaran penyakit demam berdarah karena mampu memutus siklus hidup jentik-jentik nyamuk menjadi nyamuk dewasa yang dapat menularkan penyakit. Pihak rumah sakit setempat memprediksi, pasien demam berdarah masih akan bertambah seiring puncak musim hujan yang akan terjadi hingga bulan Februari mendatang.
DEE
Read More
Unknown

ANIES DI WADULI INDUDTRI GAMELAN HAMPIR MATI


Magetan ,KP
Sejak Sabtu (16/1) sore Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan sambang Magetan. Agenda utamanya sederhana, yakni menghadiri ijab kabul dua relawan ‘Turun Tangan’, gerakan di bidang pendidikan yang digagas Anies. Prosesi itu dilaksanakan kemarin (17/1). Berada di daerah yang terletak kaki Gunung Lawu menteri asal Kuningan, Jawa Barat itu menyempatkan blusukan.
Lokasi yang dipilih salah satunya di sentra industri kerajinan gamelan Mugi Laras milik Sri Mulyani, di Desa Kauman Kecamatan Karangrejo. Anies mengunjungi lokasi itu Sabtu sekitar pukul 18.00 WIB. ‘’Setiap kunjungan ke daerah, selalu saya gunakan sebaik mungkin. Jadi mumpung di Magetan saya manfaatkan untuk menengok industri gamelan. Selain Jogja dan Solo, Magetan kan salah satu tempat industri gamelan,‘’ ujar Anies kepada awak media yang mengikutinya.
Saat berada di lokasi, Anies berinteraksi dengan pemilik industri kerajinan gamelan. Terutama soal keluhan selama menjadi perajin. Maklum saja, dirinya mengakui bila ada permasalahan di balik merosotnya jumlah perajin gamelan. Padahal kebutuhan gamelan untuk pemenuhan pembelajaran kebudayaan di sekolah sedang gencar-gencarnya. ‘’ Sebagai menteri yang juga membidangi kebudayaan, saya harus tahu permasalahannya. Sekarang jumlah perajin gamelan terus merosot. Di Magetan saja dari 11 kini tersisa 4 perajin,‘’ imbuhnya.
Anies mengaku menemukan permasalahan dalam pembelian perangkat gamelan. Menurutnya margin harga dari pembeli ke perajin terlampu jauh. Lantaran keduanya harus melalui perantara yang berlapis. Tak ayal, banderol harga gamelan membengkak. Bahkan hal tersebut membuat pengguna, baik masyarakat umum hingga sekolah-sekolah yang mulai getol menggarap seni karawitan mengurungkan niat. ‘’ Jadi perajin dengan pengguna banyak lapisannya. Hal tersebut membuat harga gamelan selisih jauh. Alhasil sekolah dengan kemampuan keuangan yang kecil tidak bisa membeli gamelan karena ada perantara. Anehnya perantara justru dapat bagian lebih besar di banding pembeli, ‘’ ungkapnya.
Dengan keadaan tersebut, berbagai efek ditimbulkan. Selain pemenuhan kebutuhan peralatan seni karawitan di sekolah sulit dilaksanakan, usaha kecil tak mampu berkembang. Alhasil pertumbuhan industri kerajinan gamelan stagnan, bahkan justru menurun. Hingga jumlah perajin gamelan terus merosot. Apalagi regenerasi perajin gamelan pun redup. ‘’ Sebenarnya juga sudah sekolah-sekolah SMK sudah ada yang memberikan keterampilan mamainkan dan membuat gamelan,‘’ imbuhnya.
Anies mengaku masih memutar otak terhadap permasalahan tersebut. Pihaknya masih membuatkan regulasi yang mengedapankan kepentingan para perajin gamelan. ‘’Kami akan upayakan regulasi yang pro terhadap perajin gamelan, ‘’ tuturnya.
Selain mengujungi indutsri gemalen, tak ketinggalan Anies juga mampir mencicipi ayam panggang Bu Setu di Desa Gandu. Di lokasi tersebut Anies ditemani Bupati Magetan Sumantri dan kepala Dinas Pendidikan Magetan Bambang Trianto
DEE/BUD
Read More
Unknown

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan sambang Magetan


Magetan-KP
Sejak Sabtu (16/1) sore Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan sambang Magetan. Agenda utamanya sederhana, yakni menghadiri ijab kabul dua relawan ‘Turun Tangan’, gerakan di bidang pendidikan yang digagas Anies. Prosesi itu dilaksanakan kemarin (17/1). Berada di daerah yang terletak kaki Gunung Lawu menteri asal Kuningan, Jawa Barat itu menyempatkan blusukan.
Lokasi yang dipilih salah satunya di sentra industri kerajinan gamelan Mugi Laras milik Sri Mulyani, di Desa Kauman Kecamatan Karangrejo. Anies mengunjungi lokasi itu Sabtu sekitar pukul 18.00 WIB. ‘’Setiap kunjungan ke daerah, selalu saya gunakan sebaik mungkin. Jadi mumpung di Magetan saya manfaatkan untuk menengok industri gamelan. Selain Jogja dan Solo, Magetan kan salah satu tempat industri gamelan,‘’ ujar Anies kepada awak media yang mengikutinya.
Saat berada di lokasi, Anies berinteraksi dengan pemilik industri kerajinan gamelan. Terutama soal keluhan selama menjadi perajin. Maklum saja, dirinya mengakui bila ada permasalahan di balik merosotnya jumlah perajin gamelan. Padahal kebutuhan gamelan untuk pemenuhan pembelajaran kebudayaan di sekolah sedang gencar-gencarnya. ‘’ Sebagai menteri yang juga membidangi kebudayaan, saya harus tahu permasalahannya. Sekarang jumlah perajin gamelan terus merosot. Di Magetan saja dari 11 kini tersisa 4 perajin,‘’ imbuhnya.
Anies mengaku menemukan permasalahan dalam pembelian perangkat gamelan. Menurutnya margin harga dari pembeli ke perajin terlampu jauh. Lantaran keduanya harus melalui perantara yang berlapis. Tak ayal, banderol harga gamelan membengkak. Bahkan hal tersebut membuat pengguna, baik masyarakat umum hingga sekolah-sekolah yang mulai getol menggarap seni karawitan mengurungkan niat. ‘’ Jadi perajin dengan pengguna banyak lapisannya. Hal tersebut membuat harga gamelan selisih jauh. Alhasil sekolah dengan kemampuan keuangan yang kecil tidak bisa membeli gamelan karena ada perantara. Anehnya perantara justru dapat bagian lebih besar di banding pembeli, ‘’ ungkapnya.
Dengan keadaan tersebut, berbagai efek ditimbulkan. Selain pemenuhan kebutuhan peralatan seni karawitan di sekolah sulit dilaksanakan, usaha kecil tak mampu berkembang. Alhasil pertumbuhan industri kerajinan gamelan stagnan, bahkan justru menurun. Hingga jumlah perajin gamelan terus merosot. Apalagi regenerasi perajin gamelan pun redup. ‘’ Sebenarnya juga sudah sekolah-sekolah SMK sudah ada yang memberikan keterampilan mamainkan dan membuat gamelan,‘’ imbuhnya.
Anies mengaku masih memutar otak terhadap permasalahan tersebut. Pihaknya masih membuatkan regulasi yang mengedapankan kepentingan para perajin gamelan. ‘’Kami akan upayakan regulasi yang pro terhadap perajin gamelan, ‘’ tuturnya.
Selain mengujungi indutsri gemalen, tak ketinggalan Anies juga mampir mencicipi ayam panggang Bu Setu di Desa Gandu. Di lokasi tersebut Anies ditemani Bupati Magetan Sumantri dan kepala Dinas Pendidikan Magetan Bambang Trianto.(dee)
Read More

Sunday, January 17, 2016

Unknown

Laporan Penyelewengan Bantuan Pupuk Desa Dawu Berlanjut


Ngawi-Dugaan penyelewengan bantuan pupuk di Desa Dawu Kecamatan Paron oleh Ketua Gapoktan Sido Dadi yang saat itu dijabat oleh Siswanto yang telah dilaporkan ke pihak Polsek Paron masih tetap berlanjut.Menurut sumber internal Koran Pagi menjelaskan bahwa dengan laporan yang dianggap kurang memuaskan pihak pelapor (anggota kelompok tani,Red) rencananya hari ini (18/1) akan mendatangi kembali Polsek Paron bersama beberapa anggota yang lebih banyak lagi dibanding pada saat laporan ketika itu(12/1).
Hal ini dilakukan oleh anggota kelompok tani tersebut untuk memastikan tindakan Polsek Paron dalam menyikapi laporan yang telah masuk,dimana dalam hal ini dirasakan pula oleh beberapa anggota kelompok tani tersebut masih terbilang lamban.
“Kita akan kembali Ke Polsek Paron untuk memastikan sejauh mana tindakan yang dilakukan hingga saat ini.” Ujar salah satu anggota Kelompok Tani pada koran ini.
Aksi dari kelompok tani ini pula masih mendapatkan dukungan dari beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat(LSM) seperti LSM Harka,LPNRI,LSM Kompak,LSM Banaspati,Medium serta ARMY yang saat itu mengawal beberapa Kelompok Tani yang merasa dirugikan tersebut.
“Kita akan tetap mengawal laporan anggota kelompok tani yang merasa telah ditipu ini hingga permasalahan tuntas.Soalnya sudah jelas apa yang dilakukan oleh Ketua Kelompok Tani saat itu merupakan tindak penyelewengan dengan melakukan penarikan atas bantuan pupuk terhadap anggotanya.” Ujar Totok dari LSM Harka kepada koran ini.
Seperti apa yang diberitakan Koran Pagi edisi Jum’at(15/1) bahwa Ketua Kelompok Tani Siswanto diduga selewengkan bantuan dengan menarik dana masing-masing sebesar 325rb rupiah kepada 55 anggota Poktan (Kelompok Tani,Red) penerima bantuan.Dalam pengambilannya kepada petani/anggota penerima bantuan yang berhak menerima paket dibebankan biaya dalam satu paketnya meliputi Pupuk Urea 100rb/sak,Pupuk NPK Kebomas 125rb/sak serta benih padi jenis Ciherang sebesar 100rb/lima bungkus.Tarikan tersebut ternyata tanpa sepengetahuan Suwito selaku Kepala Desa setempat.Hingga suatu saat ketika ada pengaduan dari warga (anggota poktan penerima bantuan,Red) membuat Kades yang satu ini naik Pitam,dan langsung membuat kebijakan meminta kepada Poktan SidoDadi untuk merombak struktural Poktan tersebut dengan mengganti Ketua Poktan. (Drg)
Read More
Unknown

Balap Liar Diberangus


Ngawi- Meski sudah sering diamankan atas aksi balap liar dibeberapa tempat di wilayah  daerah,namun hal tersebut tak membuat jera pada pelaku yang justru membuat warga semakin resah membuat aparat Kepolisian naik pitam.Tak mau dianggap hanya gertak sambal saja akhirnya beberapa personel gabungan yang tersdiri dari Polres Ngawi, Polsek Kota, Polsek Geneng, Polsek Kwadungan dan Polsek Pangkur menggelar razia balap liar di berbagai titik lokasi dini hari kemarin (17/1).
Tak tanggung-tanggung dari razia tersebut Polisi berhasil menjaring 105 motor berbagai jenis merk berikut jokinya.Razia ini dilakukan setelah polisi mendapat laporan warga sekitar dan pengguna jalan yang resah dengan kehadiran balap liar ini.
“Yang jelas, ini atensi dari polisi sendiri di mana masyarakat mulai resah kehadiran balap liar tersebut, dan sewaktu-waktu kita juga akan melakukan razia serupa,” Tegas Kasatlantas Polres Ngawi AKP I Made Parwita.
Tambahnya lagi untuk masalah yang satu ini ( Balap Liar,Red) pihaknya terus membidik lokasi yang sering dijadikan ajang pacu kuda besi liar ini terutama di dalam kota. "Untuk dalam kota sendiri terutama Jalan Ahmad Yani ditambah wilayah luar kota yakni Karangjati, Kwadungan, Paron dan Widodaren akan selalu menjadi pantauan kita." Tambah I Made.
Untuk memberikan efek jera terhadap pembalap liar ini, I Made menjelaskan jika pihaknya akan menahan sepeda motor selama satu bulan untuk bisa diambil lagi oleh pemiliknya,sesudah mengikuti sidang pelanggaran lalu-lintas di Pengadilan Negeri (PN) Ngawi.
“Untuk sepeda motor yang sengaja diubah-ubah speknya maka akan kita suruh mengembalikan sesuai standarnya kembali.” Pungkasnya. (Drg)
Read More
Unknown

Nasib Kades Soco Diujung Tanduk


Magetan-KP
Nasib Kades Soco, Kecamatan Bendo, Suyanto alias Telo makin di ujung tanduk. Pasalnya, selain terancam hukuman 4 tahun penjara, warganya juga menuntut Bupati Magetan untuk mencopot dari jabatanya sebagai Kepala Desa. Hal itu lantaran Suyanto ditangkap oleh Petugas Polres Magetan saat berjudi pada Sabtu (17/10/2015) lalu.
Kini, penolakan kepemimpinan Suyanto oleh warga Desa Soco terus bergulir. Bahkan untuk menuntut agar kepala Desa Soco periode 2013-2018 yang kini meringkuk di sel Polres Magetan, warga juga menyurati Bupati Magetan.
informasi dari Bagian Pemerintahan Sekretariat Daerah Kabupaten (SetDaKab) Magetan, Surat desakan pemecatan Kades Soco dikirim sejak Selasa, (17/11/2015) lalu. Surat tersebut ditanda tangani oleh salah satu Anggota Badan Pemusyawaratan Desa (BPD) yakni Suparno, yang mengatasnamakan warga Desa Soco.
Tak hanya itu, dalam surat ini, warga juga melampirkan sejumlah kejanggalan dalam periode kepemimpinan Suyanto. Seperti pemotongan bantuan Program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) tahun 2014. Bantuan yang seharusnya Rp.5.000.000/orang, namun oleh Suyatno dipotong tinggal Rp.2.500.000. Suyanto pseudonym Telo diklaim oleh warga menggelapkan dana kas desa periode tahun 2014-2015 sebesar Rp. 62 juta. Selain itu, Pungutan Liar (Pungli) dalam pengurusan balik nama sertfikat tanah sebesar Rp.100.000/BPPT. Parahnya, Suyanto yang sering masuk kantor dan suka minum minuman keras serta berjudi menjadi catatan dalam surat yang di tujukan kepada Bupati Magetan itu.
Kepala Bagian Pemerintahan Setdakab. Magetan, Eko Muryanto membenarkan datangnya surat desakan pemecatan Kades Soco tersebut. Surat dari warga itu, kini masih di tangani Pihak Polres Magetan. ”Iya benar, baru tadi saya terima surat ini. Intinya warga Desa Soco minta Kadesnya dipecat. Karena sejumlah kesalahan yang dilampirkan warga di dalam surat itu. Kalau tidak dipecat, warga mengancam akan menggelar demo besar besaran di Pemkab Magetan,” ujar Eko.
Eko menambahkan, hingga kini pihaknya tengah membentuk tim Ad-Hoc yang di pimpin kepala Ispektorat Magetan, Mei Suhartini. Hal itu untuk menentukan saksi yang pantas kepada Telo. Sementara surat warga tersebut akan menjadi bahan pertimbangan dalam penjatuhan sanksi. ”Kami sedang bentuk Tim Ad-Hoc, nanti di pimpin kepala Ispektorat. Intinya surat ini akan jadi bahan pertimbangan kami dalam menjatuhkan sanksi kepada Suyanto,” tambahnyta.
Sebagai informasi, ada tiga kades yang teracam dipecat oleh Pemkab Magetan. Mereka yakni Kades Soco, Kecamatan Bendo, Suyanto, 36, yangditangkap saat berjudi pada Sabtu (17/10/2015) lalu. Kades Temenggungan, Kecamatan Karas, Bambang Sunarto, 46, yang ditangkap polisi dengan kasus yang sama pada Jumat, (6/11/2015) lalu, dan Kades Belotan Kecamatan Bendo, Sukadi, 50, yang menjadi tersangka pada kasus tambang ilegal di Desa Pojoksari, Kecamatan Sukomoro pada Kamis (19/11/2015) lalu.(dee)
Read More
Unknown

DPRD Kabupaten Ngawi Kembali Sidak Proyek


Ngawi-KP

Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ngawi kembali melakukan inspeksi mendadak terhadap sejumlah proyek yang dileading sektori Dinas Kesehatan (dinkes) setempat. 

Sidak yang dipimpin langsung oleh Ketua Komisi IV DPRD Ngawi Slamet Riyanto itu mengecek tiga lokasi proyek puskesmas. Diantaranya puskesmas Geneng senilai Rp 2,14 milliar bersumber dari APBD tahun anggaran 2015 dikerjakan oleh CV Poerwani Kusuma Jaya, puskesmas Mantingan senilai Rp 1,3 milliar bersumber dari APBD tahun anggaran 2015 dikerjakan CV Trinil Indah, puskesmas Pitu senilai Rp 330 juta bersumber dari APBD tahun anggaran 2015 dikerjakan CV Kartika Jaya.

“ Dari ketiga puskesmas yang paling buruk adalah puskesmas Pitu, rekanan terkesan asal-asalan dalam mengerjakan proyek tersebut. Dan yang lainnya hanya terkait keterlambatan, sudah diberikan sanksi denda,” jelasnya.

Slamet, mengatakan bahwa pihaknya menilai pekerjaan proyek renovasi gedung puskesmas Pitu dinilainya sangat tidak layak. Meski sudah selesai pengerjaannya namun pihaknya merekomendasikan agar proyek tersebut direvisi secara total dalam bulan Januari ini. Dan bulan februari pihaknya akan mengecek revisinya.

“ lain kali pihak dinkes lebih bijak dalam  terima proyek, jadi jangan sampai seperti ini diterima lagi," ujarnya.
Menurutnya dinkes untuk lebih selektif terhadap rekanan yang tidak memiliki kapabilitas
yang jelas dan tidak bertanggung jawab. Bahkan pihaknya di buat kesal dan memaku sejumlah titik pekerjaan yang menurutnya perlu dilakukan revisi. “Saya memaku semua pekerjaan yang kami nilai tidak layak, bila perlu jangan kerjasama lagi dengan rekanan seperti ini,” ungkapnya.

Di tempat terpisah, Rahmat Sudtejo sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas Kesehatan (dinkes) Ngawi saat dikonfirmasi membenarkan,meskipun pekerjaan puskesmas Kecamatan Pitu sudah selesai namun hasil dinilai kurang layak. “ kami meminta pihak rekanan merevisi pekerjaannya sesuai rekomendasi Komisi IV DPRD Ngawi,” terangnya.

Sementara terkait permintaan Komisi IV DPRD Ngawi untuk lebih selektif dalam memilih rekanan, bukan wewenang pihaknya melainkan wewenang pihak Unit Layanan Pengadaan (ULP). Semua paket
lelang yang ada di dinkes dilelang oleh ULP selaku pihak yang mempunyai wewenang. “Kalau untuk selektif atau kami tentunya tidak bisa, karena itu merupakan paket lelang. Tapi, kami berhak menolak jika nantinya CV ini (Kartika Jaya-red) kembali ditunjuk sebagai pemenang lelang pekerjaan dilingkup kami (dinkes- red),” pungkasnya.(nang)
Read More
Unknown

SANDYAKALANING KI AGENG PURBOYO

BABAT TANAH MADIUN
AKU RELA SENGSARA BERSAMA  NI MAS RORO INTEN
OLEH: KI LAWU MAOSPATI


Sebenarnya di dalam hati Pangeran Timur ingin menyerahkan  kekawsihnya Ni Mas Roro Inten kepada Sulta Hadiwijaya,tetapi rasa cinta kepada Ni Mas Roro Inten mengalahkan segalanya di dunia ini.
Pangeran Timur lebih baik meninggalkan gemerlap istana,siap hidup menderita bersama Ni Mas Roro Inten,asalkan dia dan Ni Mas Roro Inten tetap ada di sisinya.Itulah cinta mengalahkan segala-galanya.Cinta kasih yang suci didasari dengan hati yang suci untuk sehidup semati,membuat manusia mengerti dan memahami arti cinta sejati.Selain cinta abadi tuhan kepada makhluk-Nya,cinta ibu kepada anaknya.
Perjalanan Pangeran Timur dan pengikutnya sudah mendekati perbatasan kadipaten Demak.Udara pagi mengigit tulang apalagi masih dalam keadaan temaram.Suara kokok ayam jantan bersahut-sahutan,pertanda hari masih malam dan akan segera berganti pagi.
"Paman kita istirahat sebentar dulu"kata Pangeran Timur sambil melambatkan lajut kudanya"kasihan Bayu Tantra lari kencang terus".Kita istirahat sebentar di bawah pohon trembesi di ujung jalan itu"sambil menunjuk ke arah pohon trembesi
Setelah sampai pada pohon trebesi tua yang besarnya sepelukan lima orang dewasa,PangeranTimur dan keempat pengikutnya menghentikan kudanya.
"Paman Joko Supo,berapa lama lagi kita akan menemani Ni Mas Roro Inten?"tanya Pangeran Timur
"Saya kira sebentar lagi Raaden karena perjalanan kita malam hari, nanti kita sudah sampai di perbatasan desa paling luar menjelang subuh"sambil mengelap debu dan keringat bdi wajahnya, ki Joko Supo memandang langit sebelah selatan, tempat yang akan dituju.
"Paman-paman, sebenarnya saya tidak tega merninggalkan kanjeng ibu di istana.Alangkah sedihnya seandainya kanjeng ibu tahu kalau saya tidak ada di istana,kasihan kanjeng ibu"kata Pangeran Timur sambil menarik nafas panjang dan menatap jauh ke arah istana tempat dia di besarkan oleh ibunda tercinta.
Terbayang olehnya kasih sayang ibundany.teman-teman sepermainan dan tempat tinggal bersama ibundanya.Bila teringat akan semua itu rasanya dia tidak tega meninggalkan ibundanya.
Melihat jumjungannya masih menatap serta menerawang jauh ke arah istana yang ditinggalkannya,Ki Joko Supo.Ki Joko Bagus Sentanu serta Ki Murda hanya saling pandang dan membisu,membuat suasana bertambah hening. Dengan berbisik Ki Suko membisikkan sesuatu ke telinga Ki Joko Supo,dengan anggukan kepala tanda mengerti,batuk pelan dan berdehem akhirnya kesunyian pagi yang dingin itu terpecah oleh suara parau Ki Jokom Supo.
"di dunia ini tidak ada yang abadi Raden.Coba Raden dengarkan suara anak burung di atas pohon trembesi itu.suara anak burung kedinginan,barang kali anak burung itu mencari induknya.Atau mungkin sayuap induknya tak mampu menutupi semua anaknya yang masih kecil-kecil.Induk burung itu akan sedapat-dapatny melebarkan sayapnya agar semua anak-anaknya dapat tertutupi semua.Kalau sudah siang sanginduk akan terbang untuk dia sendiri atau untuk anak-anaknya. Demikian seterusnya Raden sampai anak-anak burung tadi bisa terbang dan mencari makan sendiri.Setelah bisa mencari makan sendiri induk burung tadi sedikit demi sedikit akan meninggalkan anak-anaknya Raden.Dengan naluri mempertahankan hidup anak-anak tadi akan terbang sendiri meninggalkan  saudara-saudaranya dan sarangnya Raden,dan lama kelamaan keluarga burung tadi akan berpisah semua Raden,itulah kehidupan Raden.Tetapi cinta burung tadi kepada anak-anaknya akan tetaqp abadi selamanya,meskipun mereka tidak akan pernah bertemu lagi Raden"kata Ki Joko Supo sambil memandang Pangeran Timur.
nasihat Ki Joko Supo membuat hati Pangeran Timur sedikit berkurang.
"Terima kasih paman atas nasihatnya.Apa sebaiknya kita bersiap-siap lagi untuk berangkat agar Ni Mas Roro Inten tidak terlalu lama menunggu!"ajak Pangeran Timur kepada keempat pengikutnya.BERSAMBUNG.......
Read More
Unknown

PRIA TANPA IDENTITAS TEWAS TERTABRAK KERETA API


Nganjuk-KP
Seorang pria tanpa identitas ditemukan tewas tertabrak kereta api Logawa di rel KM 98-99 yang terletak di Dusun Pandanasri Desa Lambangkuning pada hari sabtu pukul 10.55 Wib(16/1). Korban memiliki ciri-ciri kulit sawo matang, usia diperkirakan 55 tahun dan memakai baju berwarna putih bergaris lurus serta menggunakan sarung berwarna hijau dengan motif bergaris.
Kronologis kejadian, selaku petugas kontrol rel kereta api, Damari(45) mendapat berita melalui radio dari masinis kereta api logawa yang isinya “telah terjadi laka kereta api dengan pejalan kaki (korban) di rel KM 98-99,” terangnya.
Saat menerima laporan dari warga, Kapolsek Kertosono Kompol Bambang Sutikno, SH beserta jajarannya langsung menuju ke TKP dan mengidentifikasi kondisi korban dalam keadaan tak bernyawa dengan posisi tubuh menghadap ke utara dan sebagian tubuh hancur. Saat melakukan identifikasi, petugas tidak menemukan secuil pun identitas yang melekat pada tubuh korban. (Why)
Read More