Flicker Images

BREAKING NEWS

Memuat...

Sunday, January 31, 2016

Unknown

UPTD PERTANIAN TANJUNGANOM CALO PUPUK

“Bantuan Optimasi Lahan Disorot…!!!”


Nganjuk - KP
Dana pengembangan optimasi lahan pertanian di 11 kelompok tani masing-masing senilai Rp 24.000.000,- . Diduga dimainkan oleh Ir. Yunarti Yantiningsih kepala teknis atau UPTD (Pertanian)  Kecamatan Tanjunganom Kabupaten Nganjuk.
Dari ketua kelompok tani yang tidak mau dikorankan menjelaskan bahwa kelompok tani tersebut atau yang diketuainya mendapat bantuan dana senilai   Rp 24.000.000,-  untuk pengoptimalan lahan pertanian. Namun sayang dana yang diberikan pemerintah untuk peningkatan optimasi  lahan pertanian di Kecamatan Tanjunganom tidak dibagikan sebagai mana mestinya ungkapnya.
Sebab dana tersebut diminta untuk disetorkan kepada  kepala UPTD Pertanian Kecamatan Tanjunganom dan diganti dengan pupuk Bio Organik dengan jumlah 75 karton yang masing-masing karton terdiri dari 20 Kg pupuk. Dari sumber yang didapat di lapangan pupuk tersebut seharga 12.500,- per kilogram.
Ditempat terpisah saat wartawan Koran Pagi menemui Kepala UPTD Pertanian beserta jajaran yang ada di kantor memintai keterangan tentang penggunaan dana bantuan untuk kelomlok tani, Yuni tidak dapat menjawab. Yuni hanya menegaskan untuk langsung mengkonfirmasi ke dinas pertanian kabupaten karena UPTD hanya sebagai pelaksana, dan saat ditanyai soal berita acara penyerahan bantuan, Yuni tidak dapat menunjukan dengan gambalang tentang proses penyerahan bantuan.
Bahkan salah satu staff, Bambang dengan arogannya menampik pertanyaan yang menurut dia tidak sebagai mana mestinya dan bambang meminta surat tugas dari media seakan-akan mencari kelemahan wartawan serta sempat memotret wartawan untuk dilaporkan.

Menurut Divisi Monitoring DCW, Dodik menjelaskan “seharusnya kalau memang bantuan berupa pupuk, kenapa kelompok tani diwajibkan membuka rekening untuk menerima bantuan tunai jika uang itu harus disetorkan kembali kepada UPTD  dan dikembalikan dalam bentuk pupuk juga. Kenapa tidak langsung diberikan bantuan berbentuk pupuk saja. Hal ini menunjukan carut – marutnya sistim pemberian bantuan untuk kelompok tani,” ungkapnya. BERSAMBUNG (Tim Red)
Read More