Flicker Images

BREAKING NEWS

Memuat...

Thursday, January 7, 2016

Unknown

Bupati Nganjuk Resmikan Pukesmas Patianrowo


Nganjuk - KP

Bupati Nganjuk, Drs. H. Taufiqurrahman meresmikan penggunaan gedung baru UPTD Puskesmas Patianrowo, Kamis (7 Januari 2016). Puskesmas Patianrowo merupakan Puskesmas Rawat Inap yang dibangun Pemerintah Kabupaten Nganjuk untuk meningkatkan pelayanan bidang kesehatan kepada masyarakat.
Peresmian gedung baru UPTD Pukesmas Patianrowo tersebut ditandai dengan penandatangan prasasti oleh Bupati Nganjuk,Drs. H. Taufiqurrahman, serta pemotongan pita yang dilakukan oleh Ketua Penggerak PKK Kabupaten Nganjuk, Bunda Ita atas permintaan Bupati.
Turut hadir dalam acara tersebut seluruh Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Kepala Pukesmas Se-Kabupaten Nganjuk. Segenap Jajaran Muspika Kecamatan Patianrowo mulai Kepala UPTD hingga Kepala Desa Se-kecamatan Patianrowo beserta warga tampak memadati acara tersebut.Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk, Sugeng Budi W, SKM, MM dalam sambutannya mengatakan bahwa kesehatan merupakan salah satu kebutuhan paling mendasar dari kehidupan masyarakat, yang merupakan tanggung jawab pemerintah. Yang jelas untuk memberikan pelayanan dengan sebaik baiknya di samping mencukupi sandang dan pangan serta pendidikan.
Diakui Sugeng, mutu pelayanan kesehatan di beberapa tempat pelayanan kesehatan terutama daerah terpencil yang sulit dijangkau sarana transportasi masih belum memenuhi standar, baik tenaga medis, petugas Puskesmas maupun kelengkapan sarana dan obat obatan. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Nganjuk melalui Dinas Kesehatan akan selalu berupaya memberikan prioritas bagi peningkatan pelayanan kesehatan. Salah satunya dengan pembanguanan gedung Puskesmas baru seperti Pukesmas Patianrowo ini.
Sementara itu, Bupati Nganjuk, Drs. H. Taufiqurrahman mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak-pihak yang telah membantu melaksanakan berbagai program di bidang kesehatan, sehingga berbagai kemajuan sudah dirasakan, termasuk salah satu diantaranya Puskesmas Patianrowo.
Lanjut Bupati, pembangunan gedung baru UPTD Pukesmas Patianrowo tersebut merupakan upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat. “Program kesehatan merupakan salah satu prioritas pembangunan Pemerintah Kabupaten Nganjuk  yang bertujuan meningkatkan Indek Pembangunan Manusia (IPM),” kata Bupati Taufiq saat memberikan sambutannya.
Oleh karena itu, Pemkab Nganjuk berupaya untuk memenuhi dan mengembangkan sarana-prasarana layanan kesehatan agar semakin memadai. “Fasilitas dan sarana-prasarana yang memadai ini juga harus diimbangi dengan pemberi pelayanan yang ramah, sopan dan penuh perhatian oleh para tenaga kesehatan,” katanya. 
Pada kesempatan itu pula, Drs. H. Taufiqurrahman menyempatkan diri meninjau seluruh ruangan yang ada di Puskesmas Patianrowo dan berbincang dengan tenaga kesehatan serta masyarakat. Selain peresmian gedung baru, Bupati Nganjuk juga menyerahkan bantuan sembako kepada masyarakat lansia yang berada di Desa Ngepung Kecamatan Patianrowo. (adv/kmr/yan)
Read More

Wednesday, January 6, 2016

Unknown

PERSONEL POLRES MAGETAN SIDAK SPBU

Magetan,KP

Pemerintahan Joko Widodo atau Jokowi akhirnya mengumumkan turunnya harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dan non subsidi. Personil Polres Magetan maupun Polsek Jajaran tingkatkan patroli di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Magetan mulai tadi malam, Rabu(06/01).

Kapolres Magetan AKBP Johanson Ronald Simamora, S.I.K., S.H., M.H. melalui Kasubbaghumas Polres Magetan AKP Suwadi, B.T. membenarkan, adanya peningkatan giat patroli jajaranya di setiap SPBU di seluruh wilayah Magetan jelang turunnya harga BBM.

"Sementara dilakukan patroli melewati SPBU-SPBU oleh anggota Polsek dan Polres guna antisipasi gangguan kamtibmas maupun dampak dari penurunan harga BBM," katanya.

Tekait jumlah personel yang melaksanakan patroli menyesuikan, dan situasi di SPBU kabupaten Magetan tidak terjadi pengantrian dan stok BBM masih mencukupi, ujarnya.

Harga BBM bersubsidi dan non subsidi turun, bensin premium dari yang semula Rp 7.400 menjadi Rp 7.250 atau mengalami penurunan sebesar Rp 150. Sementara harga solar  Rp 6.700 atau menjadi Rp 5.950, pertalite yang semula Rp. 8.200 menjadi Rp.7.950 dan pertamax dari Rp. 8.650,- turun menjadi Rp. 8.450,-. DEE

Read More
Unknown

Penetapan APBDES Desa Kedung panji dan Desa Belotan

Magetan KP, 
Sesuai dengan ketentuan Pasal 23 Peraturan Daerah Kabupaten Magetan Nomor 25 tahun 2015 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa di Kabupaten Magetan, Kepala Desa membahas dan menyepakati Rancangan Peraturan Desa tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) bersama Badan Musyawarah Desa. Setelah   mendapatkan  evaluasi Camat dan Rancangan Peraturan Desa tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) Tahun Anggaran 2016,  tidak melanggar Peraturan Perundang undangan yang lebih tinggi.
Kepala Desa Kedungpanji Sugeng pada tanggal 31/12/15 membacakan APBDesa tahun Anggaran 2016 dihadapan masyarakan, ketua BPD, ketua RT/RW disaksikan oleh muspika setempat dan menetapkan APBDes Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp 1,243.000.000.
Kata Sugeng, 70% dari dana itu dititik beratkan ke fisik “70% alokasi dana nantiny akan menitik beratkan pada pembangunan fisik desa, misaknya pembuatan talut untuk irigasi sawah, pembutan jalan macadam disetiap dukuh, penitrasi jalan jalan yang sudah rusak dan perbaikan tempat ibadah / mushola yang rusak”Kata Sugeng yang di temui seusai acara penetapan APBDes.
Sedangkan ditempat lain Dengan kesepakatan bersama Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Belotan menetapkan Rancangan Peraturan Desa Belotan tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggaran 2016 menjadi Peraturan Desa Belotan, ditetapkan pada tanggal 30 Desember 2015 oleh Kepala Desa Drs Sukadi.
Kata Sukadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp1.275.173.800. (Satu Milyard Dua Ratus Tujuh Puluh Lima Juta Seratus Tujuh Puluh Tiga Ribu Delapan Ratus Rupiah).
Pelaksanaan pembangunan Desa misalnya pembangunan Pasar, pembangunan Waduk/embung, penyemiran jalan, pembangunan Gedung Bumdes, makadal jalan dan Pembangunan Talut Irigasi terletak Di Dusun 1 papar Sukadi.        (DEE/BUD)
Read More
Unknown

PENIPU PENGANDA UANG DI TANGKAP BUSER POLSEK TAKERAN DI PONOROGO

Magetan,KP
Pelaku penipuan dengan modus penggandaan uang di tangkap di perumahan Mentari Residen Blok-C/11 kel. Kertosari kec. Babadan Ponorogo oleh tim buser Polsek Takeran Polres Magetan, Rabu (06/01).
Pelaku berinisial MA, 30 th, swasta, Jln. Joyoboyo GG I No.44B alamat Ds. Jamsaren RT.1 RW. 03 kec. Pesantren Kota Kediri dan korban an. Yogi Sugiarmanto alamat Ds. Kiringan RT.2 RW.1 kec. Takeran kab. Magetan dengan kerugian Rp. 173.000.000,- ( Seratus Tujuh Puluh Tiga Juta Rupiah).
Kapolres Magetan AKBP Johanson Ronald Simamora, S.I.K., S.H., M.H. melalui Kasubbaghumas Polres Magetan AKP Suwadi, B.T. membenarkan, tentang penangkapan pelaku penipuan tersebut.

"Saat ini pelaku beserta barang bukti telah diamankan di Polsek Takeran guna penyidikan lebih lanjut,” ucapnya.

Adapun kronolgis kejadiannya Pada hari JUmat tanggal 15 Mei 2015 sekira pukul 02.00 WIB telah terjadi penipuan yang dialami oleh korban/pelapor dengan modus penggandaan uang menjadi 2 kali lipat dengan cara uang dimasukkan kedalam 4 kardus lalu dimasukkan kedalam almari dan tidak boleh dibuka sebelum 7 hari, dan setelah 7 hari kardus dibuka ternyata 4 kardus tersebut berisi potongan kertas HVS, dan selanjutnya korban melapor ke Polsek.
Ia menambahkan,” pelaku akan dikenakan dengan pasal 378 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 4 tahun penjara, tambahnya

Barang bukti yang diamankan 4 kardus yang didalamnya berisi 2 bendel potongan kertas HVS yang terbungkus dalam plastik kresek warna hitam, lembaran daun pisang serta bunga mawardan masing-masing kardus dibungkus dengan kain warna merah, keris dan tasbih yang dibungkus dengan kain hitam bertuliskan arab. DEE
Read More
Unknown

PINTU BENDUNGAN DIJEBOL ORANG, PETANI DESA BABADAN MENANGIS


NGANJUK – KP
Bendungan di Dusun Termas Desa Babadan Kecamatan Patianrowo pada Selasa malam dijebol orang tidak dikenal. Akibatnya para petani di Dusun Termas banyak yang sedih dikarenakan sawah mereka kekurangan air(06/01).
Padahal bendungan tersebut merupakan sumber irigasi petani untuk mengairi sawah mereka. Sampai berita ini diturunkan para pamong Desa Babadan kususnya yang menjaga air atau biasa disebut Klantong belum juga menutup bendungan tersebut. “Seharusnya Klantong sebagai penjaga air harus ada ketegasan untuk mengembalikan bendungan yang dijebol itu, kira-kira yang berani menjebol bendungan petani tersebut apa sudah kebal hukum..?,” teriak salah satu warga yang tidak mau dikorankan.
Berdasarkan pantauan Koran pagi dilapangan, akan terus memantau perkembangan yang ada di lapangan. Bersambung(kusno)
Read More
Unknown

Bawa Lari Anak Bawah Umur, Pemuda 20 Tahun Dipolisikan

Nganjuk - KP
SG (20) warga Dusun Jabon Desa Darmorejo Kecamatan Mejayan Kabupaten Madiun, harus berurusan dengan unit PPA Satreskrim Polres Nganjuk. Pasalnya, dia telah membawa kabur Kuncup (14) seorang siswi SMP di wilayah Kecamatan Patianrowo, selama 4 hari. Hingga berita ini ditulis, kasusnya masih dalam penanganan unit PPA Satreskrim Polres Nganjuk.
Informasinya, kejadian itu berawal saat perkenalan pelaku dengan korban lewat sebuah jejaring sosial. Kemudian, hubungan dua insan yang dimabuk asmara ini berlanjut melalui blackberry messenger (BBM). Hingga suatu hari, keduanya sepakat untuk bertemu.
Waktu itu, Kuncup dijemput oleh pelaku dan diajak jalan-jalan dengan mengendarai sepeda motor. Pelaku berjanji, akan mengenalkan Kuncup kepada kedua orang tuanya di Madiun. Lantas keduanya berangkat tanpa pamit kepada orang tua Kuncup untuk berangkat ke Madiun. Namun keduanya tidak jadi berangkat dan hanya berputar-putar di seputaran wilayah Kecamatan Kertosono.
Karena berangkat tidak pamit itulah, kedua orang tua Kuncup kelabakan dan mencarinya. Ditunggu hingga larut malam, Kuncup tak kunjung pulang. Ditanyakan kepada teman sekolahnya, tidak tahu kemana perginya. Akhirnya kasus ini dilaporkan ke Polsek Patianrowo.
Mendapat laporan, petugas Polsek Patianrowo langsung bergerak cepat untuk melacak keberadaa Kuncup. Setelah melakukan pelacakan selama 3 hari setelah hilangnya Kuncup, belakangan diketahui Kuncup bersama seorang pemuda ditemukan di selatan terowongan kereta api Kertosono, Minggu pagi (3/1). Akhirnya, keduanya dibawa ke Mapolsek Patianrowo.
Selanjutnya, pihak Polsek Patianrowo menghubungi kedua orang tua Kuncup. Sementara si pembawa kabur, yakni SG langsung diintrogasi petugas. Dikarenakan korban masih di bawah umur, kasus ini oleh Polsek Patianrowo dilimpahkan ke unit pelayanan perempuan dan anak (PPA) Satreskrim Polres Nganjuk. Sedangkan Kuncup langsung dimintakan visum ke RSUD Kertosono.
Kasatreskrim Polres Nganjuk, AKP Pino Ary membenarkan pihaknya menangani kasus tersebut. “Pelaku mengaku telah membawa lari Kuncup selama 4 hari, namun dalam pelariannya, Kuncup tidak pernah disetubuhi, hanya diajak bercumbu saja,” terang mantan Kasatreskrim Polres Pasuruan ini.
Dikatakan oleh AKP Pino, di saat kasus ini sedang ditanganinya, para pihak keluarga sudah melakukan pertemuan dengan dihadiri perangkat setempat dan sepakat keduanya untuk dinikahkan. Sehingga azas manfaat akan lebih terpenuhi bila kasus dihentikan penyidikannya. “Namun tetap kami pantau sampai menikah dulu baru gelar perkara dihentikan atau tidaknya,” jelas Kasatreskrim. (hms.res.ngk/kmr)
Read More
Unknown

Petogel Ditangkap Saat Setor Rekapan

Nganjuk - KP

Sut (50) warga Desa Kedungrejo Kecamatan Tanjunganom, harus meringkuk di ruang tahanan Mapolres Nganjuk. Pasalnya, dia telah diringkus unit Satreskrim Polres Nganjuk di jalan umum Dusun Bendungan desa setempat saat akan mengantar rekapan kupon toto gelap (Togel).
Ditangkapnya petogel ini berawal saat unit Satreskrim Polres Nganjuk melakukan patroli rutin untuk memberantas perjudian di wilayah Kecamatan Tanjunganom. Waktu itu, petugas mendapat info jika di Desa Kedungrejo masih marak judi togel yang meresahkan masyarakat.
Dalam informasi itu juga disebutkan, aktivitas judi togel ini sempat mempengaruhi ibu-ibu rumah tangga dan para pelajar untuk gandrung dengan togel. Bahkan, dengan maraknya judi togel ini, ekonomi warga mulai terganggu. Selain itu, banyak orang malas bekerja karena waktunya dihabiskan untuk memburu kode buntut.
Berdasarkan informasi itu, petugas langsung bergerak melakukan penyelidikan. Dengan menyaru sebagai penombok togel, petugas menelisik warga sekitar. Ternyata benar adanya bahwa di desa tersebut marak perjudian togel. Nampak warga membeli kupon penuh harapan tersebut di rumah Sut.
Mendapat keterangan dan kepastian, lantas petugas mendatangi rumah Sut dan berpura-pura hendak tombok togel. Namun petugas kecele, sebab Sut sudah berangkat untuk menyetorkan hasil jualan togelnya. Tak hayal, petugaspun langsung melakukan pengejaran.
Akhirnya, Sut dapat ditangkap tanpa melakukan perlawanan di jalan umum Dusun Bendungan desa setempat. Kemudian dia digelandang ke Mapolres Nganjuk bersama barang bukti berupa lima lembar rekapan nomor togel, sebuah HP, dan uang tunai hasil tombokan togel sebesar Rp 200 ribu.
Kasubbag Humas Polres Nganjuk, AKP Wahab Nuryono mengatakan, perjudian adalah salah satu atensi Mabes Polri yang harus diberantas. Sedangkan pelaku yang ditangkap masih menjalani penyidikan untuk pengembangan kasus. “Pelaku diamankan di Mapolres sambil menunggu proses hukum dan untuk pengembangan kasus,” terang AKP Wahab. (hms.res.ngk/kmr)
Read More
Unknown

BLH DAN DISPARBUDPORA MAGETAN SALING LEMPAR MASALAH SAMPAH

MAGETAN - KP

Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) magetan, Bambang Setiawan "Bobo" menolak urusan sampah masuk bidang kerjanya.
Menurut dia, masalah urusan adalah urusan Dinas Pariwisata, Budaya dan Olahraga (Disparbudpora).
"Wilayah saya hanya sampai Pasar Besar Plaosan, jadi sekitar satu kilo sebelum tumpukan sampah itu. Wilayah saya 18 kecamatan, tapi di kawasan itu, domain Disparbudpora, bukan BLH. Begitu juga dengan kawasan Sarangan, itu mestinya penuh tanggungjawab Disparbudpora," kata Bambang Setiawan kepada wartawan koran ini (6/1).
Bambang mengaku tidak kuat kalau sampai instansinya juga diminta bertanggungjawab atas kawasan wisata Sarangan.
Alasannya, selain kekurangan personil, dana kebersihan yang selama ini mengcover sampai 18 wilayah kecamatan itu sangat minim.
"Kami dilematis, mau minta tambah anggaran pastinya akan dihabisi di forum. Tidak minta tambah, beroperasi dengan dana seadanya, kasihan personil kebersihan. Selama ini kita menahan, yang penting tugas terselesaikan. Mudah mudahan nanti pengajuan anggaran bisa disetujui," kata Bambang Bobo.
Kepala Disparbudpora Kabupaten Magetan Haji Siran yang dikonfirmasi menolak masalah kebersihan menjadi tanggungjawabnya, karena masalah kebersihan dan pertamanan itu bidang BLH.
"Lho itu bidang BLH soal sampah, bukan Disparbudpora. Wah salah kalau Disparbudpora ngurus sampah Semua, termasuk kebersihan Sarangan itu juga tanggungjawab BLH bukan Disparbudpora," tandas Siran.
Wisatawan Telaga Sarangan sering mengeluhkan tumpukan Sampah saat masuk wilayah Kecamatan Plaosan,kab Magetan
Selain merusak pemandangan karena sangat menjijikan, juga tercium bau busuk yang sangat menyengat.
"Saya dan keluarga tadi sempat mual saat memasuki wilayah seputar SPBU Pacalan, ada bau kotoran ayam dari peternakan di sepanjang jalan itu," kata Risa Minarni, warga Kelurahan Nambangan Lor, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun,yang ditemui di portal masuk Dusun Mandoran, Kelurahan Sarangan, Kecamatan Plaosan, Rabu(6/1)
Risa Minarni mengaku hampir setiap pekan melewati kawasan wisata di Magetan untuk kulakan pakaian dan keperluan rumah tangga di Pasar Solo.
Ia melihat semakin hari kawasan wisata di sepanjang jalan provinsi itu tidak bertambah baik, namun semakin kumuh dan polusi udara juga semakin parah.
"Saya tiap lewat tempat ini, sepanjang kurang lebih 7 kilometer pasti pasang masker, tidak kuat bau sampah campur kotoran. Anak saya sesak, asmanya kumat, jadi sebelum lewat sudah pasang masker juga," ujar pedagang dan PNS ini.
Dia menyayangkan tidak seriusnya pengelolaan kawasan wisata menuju Sarangan ini. 
"Saya yakin, kalau jalan provinsi menuju kawasan Sarangan ini dikelola secara baik, termasuk lingkungan, dan tata ruangnya, pastinya Pendapatan Asli Daerah (PAD) akan naik, karena wisata akan terus bertambah," katanya. (DEE)
Read More
Unknown

WISATAWAN SARANGAN 100.000 ORANG PADA MUSIM LIBUR NAAL DAN TAHUN BARU 2016

MAGETAN - KP

Jumlah pengunjung objek wisata Telaga Sarangan di Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, selama momentum liburan Hari Natal 2015 dan Tahun Baru 2016 mencapai 109.000 orang. “Jumlah tersebut terhitung selama tanggal 23 Desember 2015 hingga tanggal 3 Januari 2016,” ujar Kepala Dinas Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga (Diparbudpora) Magetan, Siran, di Magetan, kepada wartawan, Rabu(6/1).
Menurut dia, ribuan pengunjung tersebut bukan hanya berasal dari wilayah Magetan dan Madiun, namun juga sejumlah kota besar lainnya seperti Jakarta, Surabaya, Solo, dan Malang. “Hal itu dilihat dari pelat nomor polisi kendaraan yang digunakan wisatawan saat berkunjung ke Telaga Sarangan,” kata dia.
Jumlah kunjungan yang membeludak tersebut, lanjutnya, telah membuat perolehan pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor wisata Telaga Sarangan Magetan tahun 2015 melampaui target yang ditentukan dan bahkan surplus.
Data Diparbudpora Magetan mencatat, PAD objek wisata Telaga Sarangan ditarget pemkab setempat Rp6,2 miliar. Nyatanya, PAD Telaga Sarangan mampu mencapai Rp6,6 miliar, atau terjadi surplus sebanyak Rp400 juta.
“Pendapatan tersebut berasal dari tiket masuk ke objek wisata dan parkir kendaraan di kawasan Telaga Sarangan,” terang dia.
Ia menambahkan, capaian PAD Telaga Sarangan yang telah melampaui target tersebut, telah berhasil diperoleh sejak sebelum akhir bulan Desember 2015, yakni mencapai 101% dari target. Jumlah kunjungan tersebut semakin bertambah seiring dengan momentum liburan Hari Natal 2015 dan Tahun Baru 2016.
Guna mendongkrak tingkat kunjungan wisatawan ke Magetan dan Telaga Sarangan pada umumnya pada tahun 2016 ini, Pemkab Magetan terus berbenah dan berupaya agar Magetan dan Telaga Sarangan nyaman dikunjungi. Di antaranya dengan menggelar sejumlah kegiatan di Telaga Sarangan yang mampu menarik wisatawan berkunjung. Seperti tradisi Larung Sesaji dan kegiatan hiburan lainnya yang dilakukan saat libur panjang.
DEE/BUD
Read More

Tuesday, January 5, 2016

Unknown

ANGGOTA KODIM 0810/NGANJUK MEMBERIKAN TAUZYIAH DISELA-SELA PERTEMUAN GOW KABUPATEN NGANJUK


NGANJUK - KP


Serda Solikhin selain sebagai anggota Kodim 0810/Nganjuk juga mampu memberi siraman rohani dan tauzyiah saat dilaksanakannya giat pertemuan GOW (Gabungan Organisasi Wanita) pimpinan Ibu.Nur Abidah Abdhul Wachid Badrus S.Pdi yang di hadiri 50 orang perwakilan, 24 organisasi dari 29 organisasi wanita yang tergabung dalam GOW di ruang Anjuk Ladang jln. Basuki Rahmat Kelurahan Mangundikaran Kecamatan Nganjuk Kabupaten Nganjuk pada selasa sore 16.00 WIB(05/01).
Saat memberikan siraman rohani Serda Solikhin mengungkapkan bahwa sholawat nariyah adalah sangat penting bagi kehidupan kita sehari-hari karena dengan sholawat nariyah mudah-mudahan apa yang kita inginkan tercapai dan kelak di akhir zaman kita di selamatkan dari api neraka dan apabila kita menerima musibah kita wajib mengucapkan inallilahi Wainnailaihiroziun karena dengan mengucap kalimat tersebut mudah-mudahan kita di beri ketabahan dan ketaqwaan. Sebelum kita melaksakan kegiatan kita wajib mengucap Bismillahirohmanirrohim dengan mengucap kalimat tersebut mudah-mudahan semua yang kita lakukan akan selamat dan berhasil. Dan dengan mengucap alhamdullilah apa yang kita terima selama ini menjadi berkah dan bermanfaat. Amin.

Saat ini Serda Solikhin bertugas di wilayah Koramil 0810/12 Pace Kabupaten Nganjuk. Disamping tugas pokoknya yaitu perang dan melindungi NKRI Serda Solikhin juga mampu memberikan siraman rohani dan tauzyiah. Itulah seorang anggota TNI multi talenta yang dimiliki Kodim 0810/Nganjuk.(adv red)
Read More
Unknown

Penemuan Mayat Di Lahan Tebu

NGANJUK - KP

Sesosok mayat ditemukan di lahan tebu, Selasa (6/1/2016), di Dsn. Sambijajar Desa Drenges Kecamatan Kertosono, Nganjuk. Saat ditemukan, kondisi korban sebagian sudah berupa tulang belulang.

Mayat tanpa identitas yang ditemukan di tengah lahan tebu. Belum diketahui pasti penyebab tewasnya korban. Namun, ada dugaan mayat tersebut korban pembunuhan karena posisi dikubur di kebon tebu.


Menurut Kapolsek Kertosono AKP Bambang Sutikno, penemuan mayat tersebut ditemukan di lahan tebu Tanpa disengaja, saksi mata melihat gundukan tanah.


"Saat dicermati oleh saksi mata tersebut, terlihat ada tubuh manusia dalam kondisi sudah jadi tulang belulang. Saat olah TKP, kami menemukan korban dan kondisi tubuhnya sebagian tinggal tulang belulang," ungkap AKP Bambang.(kus)
Read More
Unknown

Desa Wakah Wujudkan Pemerataan Pembangunan


Ngawi – KP

   Upaya untuk menjadikan desa yang lebih maju tampaknya ditunjukkan selalu oleh desa yang satu ini.Sarana infrastruktur jalan tampaknya menjadi fokus utama Desa Wakah Kecamatan Ngrambe, hingga kali ini sedang giatnya membangun infrastruktur tersebut yang dirasa memang paling dominan banyak memberikan manfaat terhadap warganya.
   Melalui Budi selaku Kepala Desa setempat menuturkan pada media ini ,bahwa kali ini untuk Desanya yang juga sama seperti Desa lain saat mendapatkan sumber dana yang berasal baik dari pusat maupun daerah selalu terealisasi dengan baik.Hal ini tak lepas tentunya juga merupakan wujud kebersamaan antar warga dengan Pemerintah Desa tersebut.
   “Saat ini kita sedang fokus pada pembangunan infrastruktur terutama akses jalan yang memang selain menjadi prioritas juga kita rasa banyak manfaatnya untuk warga kita sendiri.” Ucap Kades Muda pada media ini.
   Tambahnya bersumberkan dana mulai dari Sarpras,ADD hingga Dana Desa yang diterimanya dari Pusat kini desanya mampu melakukan pembangunan jalan rabbat yang ada di desanya. Pengerjaan pun dikebut dengan melibatkan pekerja yang rata-rata masyarakat setempat pula,dan hasilnya kini terlihat jalan yang tadinya terbuat dari makadam saat ini terlihat mulus dengan rabatnya.
   “Ini merupakan kebanggaan kita bersama dimana desa yang tadinya masih terbilang minim dengan infrastruktur terutama jalan,mudah-mudahan pada tahun ini kita bisa merubah jalan menjadi mulus sesuai harapan warga serta terlihat dari luar bahwasanya desa kita tak kalah maju dengan desa lain.” Jelas Kades.
   Dilain sisi desa yang satu ini melalui Kades sangat berterimakasih kepada Pemerintah yang sangat peduli dengan Desanya,hingga cita-cita percepatan pembangunan infrastruktur dapat terlaksana.”Mudah-mudahan di tahun mendatang dana yang digelontorkan untuk desa ini bisa terbilang lebih daripada tahun ini.Dengan harapan agar pembangunan yang tidak hanya jalan saja dapat terwujud dengan sempurna.” Pungkasnya. (Adv/Drg)
Read More
Unknown

Raport Merah Pekerjaan Proyek Alun-Alun Ngawi

NGAWI-KP

Dinas Pariwisata Budaya Pemuda dan Olahraga (Disparyapora) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ngawi dapat nilai merah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Ngawi. Itu setelah inspeksi mendadak (Sidak) yang dilakukan wakil rakyat pada beberapa pengerjaan proyek di Alun-Alun Merdeka Ngawi beberapa hari lalu. Pasalnya, banyak proyek pengerjaan dibawah instansi tersebut yang tak sesuai harapan dan perencanaan. ‘’Banyak pengerjaan proyek yang masih asal-asalan, sehingga hasilnya tidak memuaskan,’’ kilah salahsatu anggota DPRD Ngawi.

Memperlihatkan kekecewaannya pada pengerjaan beberapa proyek tersebut saat mengamati secara mendetail hasilnya yang dianggap tidak sesuai standart pengerjaan. Sidak yang langsung dilakukan para wakil rakyat tersebut mengamati beberapa pekerjaan seperti taman terapi, patung ronaldo, lapangan tenis, serta taman merak. Banyak catatan merah yang dilihatnya dalam pembenahan alun- alun. Misalnya, patung ronaldo yang kondisinya mulai rusak meski baru terpasang beberapa bulan. ‘’Kami sidak ke beberapa pekerjaan, dan hasilnya banyak yang perlu direvisi,’’ tegasnya pada koran ini.

Selain patung ronaldo, pihaknya juga menilai wahana hand up yang ada di taman tersebut tak layak. Pasalnya, penahan bagian bawah kurang memenuhi standar yang diharapkan. Sehingga, meski sarana tersebut baru selesai dikerjakan sudah mengalami kerusakan karena kualitasnya kurang. Kondisi yang sama juga terlihat pada kursi kayu, sarana fisik dinding dan pintu toilet, serta cat pada plang nama taman merak. Meski dalam masa pemeliharaan banyak item yang sudah cacat. ‘’Kami minta agar semua item tersebut direvisi sesuai perencanaan awal, dengan kualitas standar,’’ tukasnya.

Selain itu, banyak juga bahan sisa material yang belum dibereskan meski pekerjaannya telah selesai. Sehingga merusak pemandangan Alun-Alun merdeka, dan menimbulkan kesan tak rapi. Pihaknya juga meminta, agar tempat buang sampah disediakan lebih banyak di lokasi strategis yang ramai didatangi pengunjung. Sehingga, tidak memancing warga membuang sampah sembarangan. Usai mengamati beberapa pekerjaan tersebut, anggota dewan juga mendatangi lapangan tenis Out Door yang baru juga selesai. Ada beberapa catatan juga yang ditemukan anggota dewan di lokasi tersebut. ‘’Tempat sampah itu disediakan untuk memudahkan pengunjung membuang sampah, kalau jauh pengunjung cenderung malas,’’ imbuhnya 

Sedangkan untuk toilet taman merak, pihaknya menilai ada kesalahan perencanaan dalam pembangunannya. Misalnya pembangunan pondasi yang kurang dalam dari tanah urukan. Sehingga, membuat dinding toilet lembab dan memicu tumbuhnya jamur. Selain itu, pintu toilet yang terbuat dari alumunium juga belum dilengkapi dengan seal karet dibagian bawahnya. ‘’Coba dilihat, ini sudah sesuai atau belum,’’ bebernya ditengah sidak.

Sementara itu, Kepala Disparyapura Ngawi Anwar Rifai mengakui banyaknya kekurangan tersebut. Dia mengatakan, sengaja mengundang seluruh rekanan baik pengawas maupun kontraktor tiap item proyek saat sidak agar mengetahui evaluasi dari dewan. Dia menuturkan, jika pekerjaan tersebut sebenarnya memang belum selesai seluruhnya. Dia berharap, agar seluruh ketidak beresan yang belum disempurnakan dapat segera diperbaiki rekanan. Sebab, masih ada waktu sekitar satu minggu untuk memperbaiki kekurangan tersebut. ‘’Dalam satu minggu ini kami harap rekanan bisa mengejar kembali kekurangan itu,’’ ucapnya pada wartawan koran ini.

Dia mengatakan, kekurangan tersebut tak terpantu oleh pihaknya. Sebab, pengawas pekerjaan masih banyak yang belum memberikan laporannya dilapangan. Sehingga, Disparyapura sendiri belum melakukan evaluasi langsung ke tiap item pekerjaan. Pasca dilaporkan, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) di Disparyapora diminta untuk mengevaluasi seluruh pekerjaan.

Dia merinci, total ada 38 paket proyek yang dikerjakan dibawah Disparyapura Ngawi. Paket tersebut terbagi diberbagai wilayah seperti trinil, Alun-Alun Merdeka, Air Terjun Pengantin, Sine, Tawun. Untuk Alun-Alun sendiri ada 10 hingga 22 paket pekerjaan yang dibiayai Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) induk 2015, dan Bantuan Keuangan (BK) Provinsi Jawa Timur (Jatim). ‘’Akan segera dilakukan perbaikan atas evaluasi waktu itu,’’ pungkasnya. (Dnt/Drg)
Read More
Unknown

KANTOR DESA KWEDEN TIDAK TERAWAT

Nganjuk - KP

Kantor desa yang dibangun dengan uang pemerintah berfungsi untuk pelayanan masyarakat desa dan menjalankan aktivitas pemerintahan desa bagi para parangkatnya.
Sehingga pelayanan bisa berjalan maksimal serta meningkatkan pelayanan publik bagi warga masyarakat Desa guna mempercepat perwujudan kesejahteraan umum,membentuk pemerintahan Desa yang profesional, efisien dan efektif, terbuka, serta bertanggung jawab.

Tetapi hal lain ditunjukan Desa Kweden Kec. Ngetos Kab.Nganjuk Kantor desa tersebut tidak pernah buka dan tidak ada prangkat yang piket dikantor,sehingga kantor terlihat kotor dan acak-acakan. Dari pantauan wartawan KP dilapangan memang benar tidak ada aktifitas di kantor tersebut,dan waktu mendatangi rumah kepala
desa itupun juga nggak ketemu.

Disisi lain salah seorang warga yang namanya tidak mau dikorankan mengatakan,"kantor desa jarang buka mas,kalau mau buka itupun yang datang hanya pak Carik saja mas," ucapnya.

Hal ini perlu disikapi oleh semua pihak, termasuk pihak camat maupun dinas. Kalau tidak ada teguran atau pembinaan dari dinas terkait,hal seperti ini akan menjadi budaya yang kurang baik bagi pemerintahan desa kedepan.(Yan/kom)
Read More
Unknown

OROK BAYI GEGERKAN WARGA MOJOPURNO



Magetan,KP

Marmi (45), warga Desa Mojopurno Kabupaten Magetan Jawa Timur dibuat terkejut dengan temuannya di sebuah aliran sungai di kediamannya.

Awalnya, ia mengira melihat boneka kecil sedang terapung. Namun setelah didekati, ternyata itu adalah jasad bayi perempuan mungil yang diperkirakan belum lama lahir.

"Saya mengira itu boneka yang mengapung. Karena penasaran saya pastikan dengan melihat mendekat," ujar Marmi, Senin pagi, 4 Januari 2016.

"Lalu saya baru memanggil warga lain untuk mengangkat (bayi itu) dari sungai."

Temuan itu pun dilaporkan ke kepolisian setempat. Dan dari pemeriksaan sementara diperkirakan bayi malang itu baru berusia tiga hari.

"Jasad bayinya kami bawa ke kamar mayat RSUD dr Sayidiman Magetan," kata Aiptu Budi Wibowo, Kasi Humas Polsek Ngariboyo.

Menurut Budi, mayat bayi itu diperkirakan hasil hubungan gelap. "Kami terus melakukan penyelidikan guna mencari tahu siapa pembuang bayi itu. Saat ditemukan, bayi sudah mulai membusuk," tambah Budi.
Read More
Unknown

Sekretaris Desa Terpilih

Read More

Monday, January 4, 2016

Unknown

MENCARI PEMIMPIN NEGERI YANG AMANAH

Beberapa hari yang lalu negeri ini telah menggelar pesta demokrasi yang dilaksanakan secara serentak dari Sabang hingga Merauke. Pemilihan Kepala Daerah (pilkada) kali ini merupakan peristiwa yang istemewa yang mengukir wajah demokrasi bangsa ini. Konon yang dihelat hampir separuh dari jumlah kabupaten/kota. Jelas, itu menelan anggaran yang sangat luar biasa  besarnya. Satu tujuannya yaitu mencari sosok pemimpin. Tentunya pilkada yang diidam-idamkan oleh rakyat adalah figur pemimpin sebuah negeri yang mampu mengayomi dan mensejahterahkan rakyatnya menjadi kenyataan. Sudah barang tentu kalo seseorang mencalonkan dirinya sebagai pemimpin, pasti harus merakyat. Karena pemimpin hakikatnya adalah pelayan rakyat bukan dilayani rakyat.
Sudah menjadi rahasia umum, setiap pelaksanaan pilkada sang calon pemimpin ingin dikenal oleh publik. Nah, agar lebih dekat dan lebih dikenal oleh rakyat, calon kepala daerah (kada) melakukan blusukan ke kampung-kampung. Tebar senyum, tebar canda, tebar janji dan tidak ketinggalan tebar ‘salam tempel’. Itu sudah menjadi tren di era otonomi daerah.  Semakin kencang upaya tersebut, maka peluang besar dia akan menuai sukses. Yang penting saya bisa menjadi gubernur, bupati atau walikota. Di mana-mana ketika berkampanye selalu memberikan banyak harapan, impian, iming-iming dan segudang janji lainnya. Namun, apa yang terjadi ketika dia sudah duduk di singgasana. ‘Janji tinggallah janji’ kalimat itu yang populer kita dengar.
Sejarah mencatat bahwa, sejak roda otonomi daerah digelindingkan hingga sekarang ini masih sangat sedikit figur pemimpin yang benar-benar amanah sesuai tuntunan dalam Islam. Tidak sedikit pemimpin yang kental dengan dunia pesantren, paham hukum-hukum Islam tapi malah melepaskan tuntunan yang disyari’atkan, hanya karena hubbud dunya semata. Namun hanya sedikit sekali pemimin di negeri ini yang amanah dan mampu membawa negeri makin makmur dan damai. Sesungguhnya, kalo sang pemimpin itu mau berpijak kepada Jejak Rasulullah SAW., niscaya sang pemimpin tersebut akan disenangi rakyatnya karena mampu menjadi suri teladan bagi yang dipimpinnya.
Sebagaimana telah ditegaskan dalam Sabda Rasulullah SAW. “Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawaban atas yang dipimpinnya." (HR. Bukhari). Hakikat pemimpin adalah wujud tanggung jawab untuk mensejahterakan rakyatnya.  Oleh karenanya seorang kepala daerah yang terpilih seyogyanya harus mampu meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat antara lain dengan menumbuhkan  perekonomian masyarakat, menyediakan  perluasan lapangan kerja,  menaikkan upah minumum regional (UMR) yang sesuai dengan kondisi saat ini dan upaya lainnya. Pemimpin dalam konteks Indoensia, adalah sosok “pelayan” yang bertugas untuk memenuhi kepentingan “tuan” rakyat ini adalah Presiden, Menteri, DPR, MPR Gubernur, Bupati, Walikota,  kepala desa, dan semua birokrasi yang mendukungnya. Mereka ini adalah orang-orang yang kita beri kepercayaan (tentunya melalui pemilu/pilkada yang sedang berlangsung di sejumah daerah) untuk mengurus segala kepentingan dan kebutuhan kita sebagai rakyat.


Karena itu, bila mereka tidak melaksanakan tugasnya sebagai pelayan rakyat, maka kita sebagai “tuan” berhak untuk “memecat” mereka dari jabatannya.
Selanjutnya, pemimpin   harus bersikap adil bagi yang dipimpinnya. Untuk melihat sejauh mana seorang peimimpin itu telah berlaku adil terhadap rakyatnya adalah melalui keputusan-keputuasan dan kebijakan yang dikeluarkannya. Bila seorang pemimpin menerapkan hukum secara sama dan setara kepada semua warganya yang berbuat salah atau melanggar hukum, tanpa tebang pilih, maka pemimpin itu bisa dikatakan telah berbuat adil. Namun sebaliknya, bila pemimpin itu hanya menghukum sebagian orang (rakyat kecil) tapi melindungi sebagian yang lain (elit/konglomerat), padahal mereka sama-ama melanggar hukum, maka pemimpin itu telah berbuat dzalim dan jauh dari perilaku yang adil. Yang lagi ngetren adalah ada kelapa daerah yang menawarkan sebuah jabatan kepada aparat pemda dan memang harus ditebus dengan sejumlah uang  tanpa harus melihat kompentensi maupun syarat kecakapan yang dimiliki oleh PNS tadi. Tentu saja berhasil, karena sama-sama sepakat dan saling membutuhkan. Sedangkan aparat pemda yang sudah memenuhi kompetensi hanyalah tinggal di landasan, karena hanya menjaga syariat Alloh SWT.
Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya manusia yang paling dicintai allah pada hari kiamat dan yang paling dekat kedudukannya di sisi allah adalah seorang pemimpin yang adil. Sedangkan orang yang paling dibenci allah dan sangat jauh dari allah adalah seorang pemimpin yang zalim.” (HR. Turmudzi). Makna yang harus kita pahami dan aplikasikan dalam kehidupan adalah  menekankan bahwa kriteria adil sangat penting bagi seorang pemimpin. Tanpa nilai-nilai keadilan yang dijunjung tinggi oleh seorang pemimpin, maka sebuah kepemimpinan tidak akan berhasil mengangkat kesejahteraan umatnya. Karena itu, bisa kita fahami mengapa rasul berkali-kali menekankan akan pentingnya seorang pemimpin yang adil. Dalam hadis ini, seorang pemimpin yang adil akan ditempatkan sangat dekat sekali kedudukannya dengan Alloh SWT, sedangkan pemimpin yang dzalim adalah sangat dibenci sekali oleh Alloh SWT. Kedua balasan (imbalan dan ancaman) ini tentunya mencerminkan sebuah penghargaan Allah SWT. yang begitu besar kepada pemimpin yang mampu berbuat adil kepada rakyatnya, termasuk para bawahannya kepala daerah.
Coba kita lihat kepala daerah secara langsung menawarkan sebuah jabatan kepada aparat pemda dan memang harus ditebus dengan sejumlah uang  tanpa harus melihat kompentensi maupun syarat kecakapan yang dimiliki oleh PNS tadi. Tentu saja berhasil, karena sama-sama sepakat dan saling membutuhkan. Sedangkan aparat pemda yang sudah memenuhi kompetensi hanyalah tinggal di landasan, karena hanya menjaga syariat Alloh SWT. Pepatah para pemimpin masa kini adalah Laisa fulus manfusy. Begitulah wajah para pemimpin di negeri ini.
Sementara Rasulullah SAW mengajak para pemimpin/kholifah negeri ini tidak mengejar kedudukan dunia semata tapi mampu bersikap amanah, arif dan bijaksana. Sebagaimana Rasulullah menyerukan dalam hadist berikut yang artinya : Abu said (abdurrahman) bin samurah r.a. Berkata: rasulullah saw telah bersabda kepada saya : Ya Abdurrahman bin Samurah, jangan menuntut kedudukan dalam pemerintahan, karena jika kau diserahi jabatan tanpa minta, kau akan dibantu oleh allah untuk melaksanakannya, tetapi jika dapat jabatan itu karena permintaanmu, maka akan diserahkan ke atas bahumu atau kebijaksanaanmu sendiri. Dan apabila kau telah bersumpah untuk sesuatu kemudian ternyata jika kau lakukan lainnya akan lebih baik, maka tebuslah sumpah itu dan kerjakan apa yang lebih baik itu.     (HR. Muttafaqqun alaih).
Implementasi dari hadist di atas sebenarnya mengajarkan kepada kita tentang etika politik. Seorang politisi tidak serta-merta bebas dari etika, sebagaimana ditunjukkan oleh para politisi kita selama ini. Melainkan seorang politisi dan kehidupan politik itu sendiri harus berdasarkan sebuah kode etik. Bila kehidupan politik tidak berasarkan etika, maka kesan yang muncul kemudian bahwa politik itu kotor. Padahal, tidak selamanya politik itu kotor, Rasulullah SAW, sendiri pernah menjadi seorang politisi, tapi tidak pernah bermain kotor.

Bila kita mencermati hadis di atas, maka akan kita temukan bahwa citra “kekotoran” dari politik itu sebenarnya bersumber dari sikap para pelakuknya yang ambisius. Dalam hal ini, ambisi menjadi salah satu faktor uatama dalam membentuk sikap dan pandangan politik eseorang sehingga menjadi kotor. Betapa tidak, dari ambisi itu, seseorang bisa saja membunuh orang lain yang menjadi pesaing politiknya. Dan dari ambisi itu pula seseorang bisa melakukan apa aja untuk meraih jabatan politik yang diinginkannya, baik melalui korupsi, penipuan, pembunuhan, ke dukun, dsb. Oleh sebab itu, “menjaga ambsi” adalah sebuah etika politik yang diajarkan Islam kepada umatnya, terutama bagi mereka yang berkiprah di dunia politik.

Pilkada bukan  sebagai ‘mesin uang’ bagi si politisi publik. Namun realita yang terjadi di negeri ini? Tidak sedikit para kepala daerah, menteri dan legislator yang menikmati hidup di hotel sempit. Hampir separuh jumlah kepala daerah di negara kita merasakan sisa hidupnya di balik jeruji. Sebenarnya apa penyebabnya ? Salah satunya adalah perilaku money politics yang menjadi pemicunya. Itulah yang menjadi tradisi di era pilkada langsung diluncurkan. Marilah kita telaah sifat Amanah yang dimiliki Rasulullah SAW yang penuh dengan arif dan bijaksana, ramah, penyabar, pemaaf, penuh kasih sayang pada ummatna, dermawan, yang semuanya itu melekat pada diri Rasulullah SAW yang dikenal dengan Uswatun khasanah.  Menjadi pemimpin bak seorang orang tua bagi anaknya. Si anak harus mendapat perlindungan dan pemenuhan kesejahteraan hidupnya. 
Oleh karena itu kita berharap semoga dalam pilkada kali ini akan terlahir para pemimpin yang benar-benar amanah. Pemimpin yang peduli terhadap rakyatnya. Seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW :
“Tidak beriman orang yang tidak bisa menjaga amanah yang dibebankan padanya. Dan tidak beragama orang yang tidak bisa menepati janjinya.” (HR. Ahmad bin Hambal).
Kita maknai bersama dalam kehidupan  sehari-hari seperti slogan-slgan keagamaan semisal : kebersihan adalah bagian dari iman, malu adalah bagian dari iman, dsb. Tapi kita jarang –atau mungkin tidak pernah  mengatakan bahwa menjaga amanat adalah bagian dari iman. Padahal, rasul juga pernah bersabda bahwa menjaga amanat adalah bagian dari dasar-dasar


keimanan dan keagamaan. Dan barang siapa yang tidak menjaga amanat maka rasul menyebut dia tidak sempurna iman dan agamanya.
Andai kita mengkampanyekan hadis ini ke masyarakat luas, apalagi di saat-saat kampanye presiden, bupati, gubernur, dsb, maka kita setidaknya telah menekan munculnya “potensi” penyelewengan amanat oleh pemimpin kita, meskipun itu sekecil semut. Hal itu karena dalam tradisi kepemimpinan kita, upaya menjaga amanat itu sangat kecil. Sumpah jabatan sebagai mekanisme penyerahan amanat ternyata tidak disertai sebuah mekanisme kontrol yang ketat terhadap amanat itu. Oleh sebab itu, kampanye keagamaan untuk mendorong seseorang (pemimpin) agar senantiasa menjaga amanat (kepemimpinanya) adalah penting segera kita galakkan. Penulis berharap dengan pilkada serentak ini semoga perilaku-perilaku yang tidak terpuji dapat berkurang dan bahkan bisa sirna di negeri tercinta ini.
            Harapan rakyat adalah munculnya seorang pemimpin yang amanah. Terakhir di tulisan ini adalah semoga para pemimpin negeri ini mampu mengikuti jejak Rasulullah SAW yang memiliki akhlaqul karimah sehingga rakyat manjadi sejahtera, tercipta kedamaian dan kenyamanan, pembangunan berjalan kondusif, pemerintahan menjadi lebih baik dan bersih dan menjadi suri tauladan yang baik. Semoga Alloh SWT memberikan pemimpin yang amanah seperti yang kita harapkan untuk mewujudkan baldatun thoyyibatun wa rafun ghofur. Wallohu a’lam bish showab.

Penulis :
ATIM SWASONO, SP, M.Sos

Pemerhati Sosial di Kabupaten Nganjuk
Read More
Unknown

Tol Kertosono Ngawi ‘Jadi Lelet’

NGAWI-Pembangunan jalan tol Kertosono-Ngawi yang digagas pemerintah dan dilaksanakan oleh PT Waskita Karya masih harus tersendat akibat kebutuhan material. Sampai saat ini progres internal tim pembangunan proyek lintas daerah itu baru mencapai 12 %. Padahal target capaian yang diharapkan hingga minggu ke-13 pengerjaan sampai dengan 17 %. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan tim PT Waskita Karya, faktor utama keterlambatan disebabkan ijin pertambangan material tanah, batu dan pasir untuk beton belum keluar. ‘’Akibatnya, semua program yang membutuhkan material tersebut terlambat.’’ keluh General Superintendent PT Waskita Karya Anang Nur, kemarin.

Dia menuturkan, progres yang tak maksimal tersebut memungkinkan pekerjaan jadi lebih lambat dari rencana awal. Anang mengatakan, jika sampai saat ini tanah uruk yang terpenuhi baru sekitar 15 kilometer. Padahal, panjang jarak tol yang dibangun di wilayah Ngawi sekitar 60 kilometer.Kendati demikian meskipun terpenuhi dari sumber material daerah lain,diperkirakan hanya mencukupi maksimal 30 kilometer. Total kebutuhan tanah yang harus terpenuhi untuk pembangunan jalan tol tersebut sekitar empat juta kubik. ‘’Selama ini kami hanya mengandalkan quary (tambang, Red) dari luar daerah, kalau yang Ngawi tidak bekerja jadi lebih berat.’’ Jelasnya.

Dia menerangkan, pihaknya terpaksa mengandalkan unit usaha tambang dari luar daerah seperti Sragen dan Magetan. Sebab, dua wilayah tersebut area tambang yang ada telah memiliki rekomendasi. Padahal,masih katanya pula di Ngawi terdapat banyak area tambang yang hasil produksinya potensial memenuhi kebutuhan pembangunan jalan nasional itu. Spot-spot tambang itu pun jaraknya tidak jauh dari lokasi pembangunan jalan tol. Sehingga, proses angkutnya tidak membutuhkan waktu lama. ‘’Kalau ambil dari luar Ngawi waktunya lambat, karena jaraknya jauh.’’ tukasnya.

Selain itu, peluang pemasukan bagi daerah Ngawi pun terpaksa dinikmati daerah lain. Dia juga mengatakan, dengan kendala tersebut pemerintah seharusnya dapat merespon dengan mempercepat proses izin yang diajukan. Anang mengaku, telah berulang kali melobi dan koordinasi dengan pemerintah daerah. Bahkan, pihaknya turut mengundang perwakilan dari Kementrian Pekerjaan Umum untuk membicarakan persoalan tersebut. Pasalnya, proyek tersebut merupakan program pembangunan nasional. ‘’Kami akan laporkan ke pusat,bahwa permasalahan pembangunan yang ada di Jawa Timur akibat proses izin yang lambat.’’ tegasnya.

Anang menambahkan, pembangunan proyek tersebut juga sebenarnya menguntungkan daerah yang dilewati, khususnya Ngawi. Sebab, dengan pesatnya jalur lalu lintas juga akan diiringi peningkatan roda perekonomian daerah tersebut. Waktu tempuh transportasi darat yang jadi lebih cepat otomatis memberikan pilihan bagi pengendara luar daerah untuk melintas jalan tersebut. Asumsinya, dengan dibangunnya tol tersebut jarak tempuh Ngawi-Surabaya yang memakan waktu enam jam saat ini bisa dipangkas jadi sekitar dua jam saja. ‘’Selain itu, tidak ada kemacetan akibat kendaraan besar melintas seperti yang terjadi sekarang,’’ Jelas Anang kembali

Tambahnya pula Ngawi merupakan salah satu jalur yang memiliki pintu tol nantinya. Hal tersebut membuka peluang bagi daerah untuk mengenalkan potensi daerah Ngawi. Sebab, terdapat interchange atau simpang susun berpeluang besar membuka keran investasi warga. Akan disediakan rest area yang bakal dilalui pengendara tol dari seluruh wilayah. Di lokasi tersebut juga disediakan area pertokoan untuk memasarkan produk unggulan Ngawi. ‘’Berbeda dengan jalur tol di Magetan yang hanya dilewati saja, tidak ada interchange seperti di Ngawi,’’ imbuh General Superintendent PT Waskita Karya itu.

Di sisi lain, akibat kekurangan material tersebut pihaknya hanya melakukan penggarapan bangunan fisik. Dia menuturkan, hal tersebut dilakukan untuk mengefisien kan waktu yang ada guna pembangunan Tol. Pembangunan yang dilakukan itu berupa jembatan, fly over, underpass dan bangunan fisik lain. Untuk progres pembangunan fisik tersebut, pihaknya mengklaim, jika sudah ada progress realisasi yang cukup baik. Dari rencana progres 2,85 %, telah tercapai realisasi 5,15 %. ‘’Semoga tahun ini (2016,Red) ada kebijakan dari Pemkab Ngawi yang bisa membantu mempercepat program pembangunan ini,’’ pungkasnya. (Dnt/Drg) 
Read More