NGAWI-KP
Dinas Pariwisata Budaya
Pemuda dan Olahraga (Disparyapora) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ngawi dapat
nilai merah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Ngawi. Itu setelah inspeksi
mendadak (Sidak) yang dilakukan wakil rakyat pada beberapa pengerjaan proyek di Alun-Alun Merdeka Ngawi beberapa hari lalu. Pasalnya, banyak proyek
pengerjaan dibawah instansi tersebut yang tak sesuai harapan dan perencanaan.
‘’Banyak pengerjaan proyek yang masih asal-asalan, sehingga hasilnya tidak
memuaskan,’’ kilah salahsatu anggota DPRD Ngawi.
Memperlihatkan kekecewaannya
pada pengerjaan beberapa proyek tersebut saat
mengamati secara mendetail hasilnya yang dianggap tidak sesuai standart pengerjaan. Sidak yang langsung dilakukan para wakil rakyat tersebut
mengamati beberapa pekerjaan seperti taman terapi, patung ronaldo, lapangan
tenis, serta taman merak. Banyak catatan merah yang dilihatnya dalam pembenahan
alun- alun. Misalnya, patung ronaldo yang kondisinya mulai rusak meski baru
terpasang beberapa bulan. ‘’Kami sidak ke beberapa pekerjaan, dan hasilnya
banyak yang perlu direvisi,’’ tegasnya pada koran ini.
Selain patung ronaldo, pihaknya juga menilai wahana hand
up yang ada di taman tersebut tak layak. Pasalnya, penahan bagian
bawah kurang memenuhi standar yang diharapkan. Sehingga, meski sarana tersebut
baru selesai dikerjakan sudah mengalami kerusakan karena kualitasnya kurang. Kondisi yang sama juga
terlihat pada kursi kayu, sarana fisik dinding dan pintu toilet, serta cat pada
plang nama taman merak. Meski dalam masa pemeliharaan banyak item yang sudah
cacat. ‘’Kami minta agar semua item tersebut direvisi sesuai perencanaan awal,
dengan kualitas standar,’’ tukasnya.
Selain itu, banyak juga bahan sisa material yang belum
dibereskan meski pekerjaannya telah selesai. Sehingga merusak pemandangan
Alun-Alun merdeka, dan menimbulkan kesan tak rapi. Pihaknya juga meminta, agar
tempat buang sampah disediakan lebih banyak di lokasi strategis yang ramai
didatangi pengunjung. Sehingga, tidak memancing warga membuang sampah sembarangan.
Usai mengamati beberapa pekerjaan tersebut, anggota dewan
juga mendatangi lapangan tenis Out Door yang baru juga
selesai. Ada beberapa catatan juga yang ditemukan anggota dewan di lokasi
tersebut. ‘’Tempat sampah itu disediakan untuk memudahkan pengunjung membuang
sampah, kalau jauh pengunjung cenderung malas,’’ imbuhnya
Sedangkan untuk toilet taman merak, pihaknya menilai ada
kesalahan perencanaan dalam pembangunannya. Misalnya pembangunan pondasi yang
kurang dalam dari tanah urukan. Sehingga, membuat dinding toilet lembab dan
memicu tumbuhnya jamur. Selain itu, pintu toilet yang terbuat dari alumunium
juga belum dilengkapi dengan seal karet dibagian bawahnya. ‘’Coba dilihat, ini
sudah sesuai atau belum,’’ bebernya ditengah sidak.
Sementara itu, Kepala Disparyapura Ngawi Anwar Rifai
mengakui banyaknya kekurangan tersebut. Dia mengatakan, sengaja mengundang
seluruh rekanan baik pengawas maupun kontraktor tiap item proyek saat sidak
agar mengetahui evaluasi dari dewan. Dia menuturkan, jika pekerjaan tersebut
sebenarnya memang belum selesai seluruhnya. Dia berharap, agar seluruh ketidak
beresan yang belum disempurnakan dapat segera diperbaiki rekanan. Sebab, masih
ada waktu sekitar satu minggu untuk memperbaiki kekurangan tersebut. ‘’Dalam
satu minggu ini kami harap rekanan bisa mengejar kembali kekurangan itu,’’
ucapnya pada wartawan koran ini.
Dia mengatakan, kekurangan tersebut tak terpantu oleh
pihaknya. Sebab, pengawas pekerjaan masih banyak yang belum memberikan
laporannya dilapangan. Sehingga, Disparyapura sendiri belum melakukan evaluasi
langsung ke tiap item pekerjaan. Pasca dilaporkan, Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan (PPTK) di Disparyapora diminta untuk mengevaluasi seluruh pekerjaan.
Dia merinci, total ada 38
paket proyek yang dikerjakan dibawah Disparyapura Ngawi. Paket tersebut terbagi
diberbagai wilayah seperti trinil, Alun-Alun Merdeka, Air Terjun Pengantin,
Sine, Tawun. Untuk Alun-Alun sendiri ada 10 hingga 22 paket pekerjaan yang dibiayai
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) induk 2015, dan Bantuan Keuangan (BK)
Provinsi Jawa Timur (Jatim). ‘’Akan segera dilakukan perbaikan atas evaluasi waktu
itu,’’ pungkasnya. (Dnt/Drg)