PUREL KAFE HAPPY HEBOHKAN DESA PANDANTOYO
Riska N (19)
Nganjuk, KP -
Percekcokan dan perkelahian yang terjadi di pertigaan jalan raya Lengkong
tepatnya di Desa Pandantoyo pada Jumat dini hari, sekitar pukul 03.40 WIB
(25/3). Mereka hanya memperebutkan seorang wanita bernama Riska N (19) yang
setiap malam bekerja sebagai purel atau pemandu karaoke di cafe happy, Kertosono.
Kejadian berawal ketika pelaku (DH) bersama temannya mengetahui Riska
dibonceng oleh seorang lelaki, mereka mengetahui hal tersebut langsung si pelaku
menghentikan motor yang dikendarai oleh korban tanpa basa-basi terjadi
pertengkaran dan si pelaku merasa kalah hingga akhirnya dia kabur.
Informasi yang
dihimpun Koran Pagi bahwa Riska sebenarnya sudah pernah berkenalan dengan
seorang pengusaha dan menyampaikan tidak memiliki pacar. Sehingga pengusaha
tersebut mau mengentaskan dari pekerjaannya. Karena rayuan mautnya diapun juga
berkenalan dengan seorang yang berasal dari Kediri dan Riska menyampaikan bahwa
sudah bertunangan, anehnya Riska juga menerima pengusaha tersebut sebagai
pasangan gelapnya.
Dan saat ditanya
oleh seorang pengusaha ia menyampaikan tidak punya pacar, akhirnya pengusaha
tersebut menjadi pacarnya. Pada saat bersama pengusaha tersebut apapun
permintaannya selalu dicukupi, tiba-tiba pengusaha itu merasa dipermainkan dan
ditipu. Dan pada akhirnya pengusaha tersebut menghindar dari akal bulus purel
tersebut.
Saat meminta
informasi dari pengusaha tersebut, membenarkan bahwa sudah hampir tiga bulan
dia bersama Riska. “Aduh mas, aku sudah habis-habisan bersamanya gak taunya dia
juga bersama laki-laki lain,” Ujarnya.
Saat dikonfirmasi
di rumahnya, Riska menyangkal kalau berhubungan dengan laki-laki lain selain
yang berasal dari Kediri. “aku sudah dilamar satu bulan yang lalu sama mas
nya,” pungkasnya.
Masih terkait soal
pengusaha, dia berkeyakinan bahwa Riska yang dimaksud adalah orang yang pernah
bersamanya beberapa bulan. Ia juga menyampaikan awal perkenalannya saat ada di
kafe happy. “saya kasihan dengan si Riska itu, masih muda kok kerja sebagai
purel maka tak entasne mas biar tidak bekerja sebagai purel, dan dia sanggup
bersama aku,” tuturnya.
Di sisi lain saat
memintai informasi salah satu warga desa Pandantoyo, “aduh mas, kejadian
semalam itu (25/3, red*) heboh didesa kami dan lagi-lagi mesti gara-gara
wanita. Yang satu cemburu, satunya lagi mengajak, dan yang satunya lagi
mengakui pacarnya. Ribet mas, makanya wanita itu kalau cari pacar satu saja biar
tidak jadi ramai. Malu-maluin saja, tolong laki-laki yang mengenal purel ini
berhati-hati karena purel ini suka menipu” ucapnya.
Hingga berita
ini diturunkan perihal pertengkarannya masih belum dapat informasi dari pihak
yang berwajib. Bersambung… (Tim)