TNI POLRI
MENGAPRESIASI KESEPAKATAN KEDUA ORGANISASI PENCAK SILAT..!!
NGANJUK-KP
Musyawarah bersama antara kedua belah pihak antara PSHT dan
PAGAR NUSA yang dilaksanakan di Mapolsek Warujayeng yang di ikuti oleh
perwakilan dari ke dua kubu dan seluruh Kepala Desa Tanjunganom serta TNI,
Polri, dan Camat Tanjunganom pada pukul 11.00 WIB (9/2).
Hal ini dilakukan karena banyaknya oknum-oknum kedua perguruan
silat yang melakukan aksi anarkis serta tawuran bahkan sampai memakan korban
jiwa. Sehingga membuat para aparat bertindak dan melakukan musyawarah agar
tidak timbul lagi permusuhan yang terjadi antara PSHT dan PAGAR NUSA.
Pantauan wartawan Koran Pagi di tempat musyawarah di
Mapolsek Warujayeng yang disampaikan langsung oleh Kapolsek Kompol Abraham
mengatakan “akan memberi pelayanan , kenyamanan, kepada masyarakat kususnya
Tanjunganom dalam mensikapi kejadian akhir-akhir ini yang marak dilakukan oleh
oknum yang mengatasnamakan perguruan, dalam musyawarah ini (Kapolsek, red) akan
kerjasama dengan pimpinan perguruan PSHT maupun PN juga didukung baik Muspika
ataupun Kepala Desa masing-masing untuk mentiadakan TUGU perguruan
masing-masing, yang memicu timbulnya anarkisme,” ancapnya.
Pernyataan juga disampaikan langsung oleh Danramil
Warujayeng Kapten Edi yang mengedepankan konsolidasi antar perguruan pencak
silat PSHT dan PAGAR NUSA guna menciptakan bibit-bibit atlet dari pencak silat
yang nanti akan membawa nama harum perguruan dan meminimalisir tingkat anarkis
yang sering disorot akhir-akhir ini, anda adalah generasi penerus pengganti
pejuang NKRI dan tunjukan nilai kepahlawananmu jangan menunjukan jati diri
masing-masing yang dibuat anarkis,” terangnya.
Hal senada disampaikan Camat Tanjunganom Dr. Sopingi, Sh, MM
yang menghimbau kepada “seluruh perguruan baik PSHT maupun PN memberi
kedamaian, kenyamanan kususnya di Kecamatan Tanjunganom bebas dari sifat anarkisme dan menjadi tolak
ukur cinta damai kepada masyarakat,” tuturnya.
Ditempat terpisah wakil dari salah satu kepala desa yang
dituakan Kyai Khoirul Anam alias Mbah Anam merasa sangat trenyuh atas kejadian
yang dilakukan oleh oknum yang mengatasnamakan kedua perguruan silat tersebut,
bahkan mereka sebenarnya tidak ada masalah. Maka dari itu harus diciptakan
stabilitas, kenyamanan dan kerukunan antar organisasi,” ancapnya. (Kusno)