Flicker Images

BREAKING NEWS

Memuat...

Monday, January 18, 2016

Unknown

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan sambang Magetan


Magetan-KP
Sejak Sabtu (16/1) sore Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan sambang Magetan. Agenda utamanya sederhana, yakni menghadiri ijab kabul dua relawan ‘Turun Tangan’, gerakan di bidang pendidikan yang digagas Anies. Prosesi itu dilaksanakan kemarin (17/1). Berada di daerah yang terletak kaki Gunung Lawu menteri asal Kuningan, Jawa Barat itu menyempatkan blusukan.
Lokasi yang dipilih salah satunya di sentra industri kerajinan gamelan Mugi Laras milik Sri Mulyani, di Desa Kauman Kecamatan Karangrejo. Anies mengunjungi lokasi itu Sabtu sekitar pukul 18.00 WIB. ‘’Setiap kunjungan ke daerah, selalu saya gunakan sebaik mungkin. Jadi mumpung di Magetan saya manfaatkan untuk menengok industri gamelan. Selain Jogja dan Solo, Magetan kan salah satu tempat industri gamelan,‘’ ujar Anies kepada awak media yang mengikutinya.
Saat berada di lokasi, Anies berinteraksi dengan pemilik industri kerajinan gamelan. Terutama soal keluhan selama menjadi perajin. Maklum saja, dirinya mengakui bila ada permasalahan di balik merosotnya jumlah perajin gamelan. Padahal kebutuhan gamelan untuk pemenuhan pembelajaran kebudayaan di sekolah sedang gencar-gencarnya. ‘’ Sebagai menteri yang juga membidangi kebudayaan, saya harus tahu permasalahannya. Sekarang jumlah perajin gamelan terus merosot. Di Magetan saja dari 11 kini tersisa 4 perajin,‘’ imbuhnya.
Anies mengaku menemukan permasalahan dalam pembelian perangkat gamelan. Menurutnya margin harga dari pembeli ke perajin terlampu jauh. Lantaran keduanya harus melalui perantara yang berlapis. Tak ayal, banderol harga gamelan membengkak. Bahkan hal tersebut membuat pengguna, baik masyarakat umum hingga sekolah-sekolah yang mulai getol menggarap seni karawitan mengurungkan niat. ‘’ Jadi perajin dengan pengguna banyak lapisannya. Hal tersebut membuat harga gamelan selisih jauh. Alhasil sekolah dengan kemampuan keuangan yang kecil tidak bisa membeli gamelan karena ada perantara. Anehnya perantara justru dapat bagian lebih besar di banding pembeli, ‘’ ungkapnya.
Dengan keadaan tersebut, berbagai efek ditimbulkan. Selain pemenuhan kebutuhan peralatan seni karawitan di sekolah sulit dilaksanakan, usaha kecil tak mampu berkembang. Alhasil pertumbuhan industri kerajinan gamelan stagnan, bahkan justru menurun. Hingga jumlah perajin gamelan terus merosot. Apalagi regenerasi perajin gamelan pun redup. ‘’ Sebenarnya juga sudah sekolah-sekolah SMK sudah ada yang memberikan keterampilan mamainkan dan membuat gamelan,‘’ imbuhnya.
Anies mengaku masih memutar otak terhadap permasalahan tersebut. Pihaknya masih membuatkan regulasi yang mengedapankan kepentingan para perajin gamelan. ‘’Kami akan upayakan regulasi yang pro terhadap perajin gamelan, ‘’ tuturnya.
Selain mengujungi indutsri gemalen, tak ketinggalan Anies juga mampir mencicipi ayam panggang Bu Setu di Desa Gandu. Di lokasi tersebut Anies ditemani Bupati Magetan Sumantri dan kepala Dinas Pendidikan Magetan Bambang Trianto.(dee)

Unknown

About Unknown -

Author Description here.. Nulla sagittis convallis. Curabitur consequat. Quisque metus enim, venenatis fermentum, mollis in, porta et, nibh. Duis vulputate elit in elit. Mauris dictum libero id justo.

Subscribe to this Blog via Email :