Magetan - KP
Warga Desa Kedungpanji, Kecamatan Lembeyan, Kabupaten Magetan menemukan sebanyak 16 proyektil meriam kaliber 10,5mm di perkebunan milik KH Ali Rohmat, perangkat desa setempat, Senin(25/1).
Setelah warga berdatangan, lanjut Modin Desa Kedungpanji ini, pencarian proyektil itu dilanjutkan, tetap dengan tangan kosong, dan menemukan 15 proyektil lagi, sehingga total seluruhnya berjumlah 16 proyektil.
Ke 16 proyektik meriam ukuran 10,5 milimeter itu sementara diamankan di Polsek Lembeyan, Kabupaten Magetan. Sedang lokasi penemuan diperkebunan KH Ali Rohnat, Polisi memasang garis polisi.
Penemuan 16 proyektil meriam 10,5 mm itu bermula saat Mohammad Setiono, warga setempat, melakukan penggalian di perkebunan milik KH Ali Rohmat.
Cangkulnya tiba-tiba membentur besi, seketika dia menghentikan hantaman cangkulnya, dan mengoreknya pakai tangan.
"Belum sampai genap lima korekan tangan, proyektil berukuran besar yang belakangan disebutkan sebagai proyektil meriam itu menyebul. Saya sempat kaget, takut itu amunisi aktif. Kemudian saya memanggil tetangga dekat," kata Mohammad Setiono,Senin(25/1 ).
"Semua proyektil itu dalam kondisi sudah berkarat dan terbungkus tanah. Meski sudah berkarat, proyektil itu dinyatakan masih aktif. Namun bentuk proyektil masih terlihat. Bahkan sebagian masih terlihat runcing,"kata Mohammad Setiono.
Dikatakan Mohammad Setiono, cerita dari sesepuh Desa Kedungpanji, menyatakan kalau di desanya banyak ditemukan amunisi peninggalan belanda. Karena itu, untuk membuktikan kalau di desa itu dulunya dijadikan base camp tentara belanda, rupanya terbukti.
"Kalau saya mendapat cerita, bukan base camp, tapi tempat pertempuran antara tentara Belanda dan pejuang Indonesia. Makanya di Desa Kedungpanji banyak ditemukan peralatan perang, senjata dan amunisi,"jelas Mohammad Setiono.
Karenanya warga berharap, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) sudi membangun monumen untuk mengenang perjuangan pahlawan Indonesia, terutama yang gugur di medan perang, yang lokasinya persis masuk wilayah Desa Kedungpanji.
"Harapannya kami, kalau Pemkab Magetan mau membangun monumen perjuangan, untuk membuktikan kebenaran sejarah
serta mendidik agar generasi muda Desa Kedung Panji menghargai pejuang dan tidak melupakan sejarah bangsa,"katanya.
serta mendidik agar generasi muda Desa Kedung Panji menghargai pejuang dan tidak melupakan sejarah bangsa,"katanya.
Warga setempat juga dihimbau agar tidak melakukan aktifitas dan menghindari kejadian yang tidak diinginkan.
Rencananya, Tim Jihandak (Penjinak Bahan Peledak) Brimob Madiun, Selasa (26/1-2016) akan melanjutkan penggalian, karena dimungkinkan masih ada amunisi bekas peninggalan Belanda yang masih tertimbun.
DEE/BUD